Sudah banyak bertebaran buku tentang depresi baik di toko online maupun offline. Namun, apakah buku tentang mental health semuanya harus dibaca? Jika punya banyak waktu, tentu bisa saja. Tapi, menghabiskan novel tentang mental health juga tidak ada salahnya untuk dilakukan saat senggang.

Artikel ini akan memberikan rekomendasi buku mental health, terutama depresi agar bisa mengatasinya dengan lebih baik. Hal ini penting agar para penderita depresi bisa memahami isi pikirannya sendiri dan mau berusaha keluar dari zona depresi itu sendiri.

6 Rekomendasi Buku Tentang Depresi dan Kesehatan Mental

Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana langkah penanganan awal depresi selain datang ke psikolog. Salah satu caranya adalah dengan rajin membaca buku tentang mental health. Membaca buku bisa sangat membantu dalam pemberian jalan keluar dalam setiap jalan buntu yang ada di dalam pikiran.

Termasuk menepis pertanyaan seputar apakah depresi memalukan sehingga harus disembunyikan dari permukaan. Sebenarnya, depresi adalah gangguan mood yang cukup serius jika tidak segera ditangani. Sebagai langkah pembuka, penderita depresi bisa memulai dengan membaca rekomendasi buku berikut!

1. I Want to Die But I Want to Eat Tteokpokki

I Want to Die But I Want to Eat Tteokpokki

Buku referensi tentang depresi yang pertama adalah “I Want to Die But I Want to Eat Tteokpokki” dari penulis asal Korea Selatan bernama Baek Se Hee. Buku ini sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dan kini telah memiliki dua series dengan judul yang sama.

Penulis menggunakan tteokpokki, makanan khas Korea sebagai metafora untuk kenikmatan sederhana yang bisa membantu seseorang melewati masa sulit. Dalam banyak hal, buku ini adalah peringatan bahwa ada keindahan dalam hal-hal sederhana, dan bahwa hidup layak dijalani, meskipun sering kali terasa sulit.

Gaya menulisnya ringan dan mudah dicerna, dengan banyak anekdot dan pengamatan yang cerdas. Buku ini tergolong bacaan terbaik bagi siapa saja yang pernah merasa terjebak atau putus asa tetapi juga menginginkan sesuatu yang bisa membuat mereka tersenyum.

2. Coping with Depression

Coping with Depression

Buku tentang depresi kedua yang direkomendasikan untuk Anda adalah buku berjudul “Coping with Depression: Jangan Mau Kalah dari Depresi!” karya J. Maurus dan Wendy Grant. Buku ini juga telah diterjemahkan menjadi Bahasa Indonesia sehingga mudah dipahami.

Di dalam buku ini, dijelaskan bahwa meskipun tampak sebagai suatu hal yang amat sulit untuk dilakukan, buku ini mendorong pembaca untuk tetap mencoba. Mengusung tema “you versus you”, buku ini berusaha menginspirasi orang bahwa menghadapi dan mengatasi depresi adalah pertarungan dengan diri sendiri.

Penulis meyakini bahwa perjalanan sembuh dari depresi memanglah penuh tantangan. Oleh karenanya, ditawarkan juga metode mengatasi depresi dalam bukunya. Dengan menekankan pada kekuatan individu, Anda akan bisa menghadapi dan mengalahkan perasaan depresi seberat apapun.

3. Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat

Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat

Rekomendasi buku terjemahan yang mengulas tentang cara mengatasi depresi berikutnya adalah “Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat” karya Mark Manson. Buku tentang depresi Bahasa Indonesia ini menjelaskan tentang trik mengatasi segala kesulitan hidup dengan tidak perlu peduli pada masalahnya.

Dalam buku mengatasi depresi ini, Manson menyampaikan pandangan kontroversial bahwa mencari kebahagiaan terus-menerus sebenarnya bisa menyebabkan penderitaan. Ia berpendapat bahwa dunia modern yang selalu mengejar sukses dan positivitas dapat menyebabkan frustasi dan kekosongan.

Alih-alih mengejar hal-hal positif, Manson menyarankan pembaca untuk belajar menerima kenyataan bahwa hidup tidak selalu sempurna. Dengan bersikap “bodo amat” terhadap ekspektasi dan tekanan yang tidak realistis, seseorang dapat menemukan kebahagiaan yang lebih otentik dan berarti.

Baca Juga: Depresi Ringan Sedang Berat

4. What’s so Wrong About Yourself

What’s so Wrong About Yourself

Buku karya Ardhi Mohamad berjudul “What’s So Wrong About Yourself’ merupakan buku tentang depresi yang menjelaskan panduan introspektif. Panduan ini nantinya menuntun pembaca mengkaji kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan dalam hidup, serta mengeksplorasi cara-cara dalam mengatasi masalah.

Bisa dikatakan, buku ini adalah alat bantu refleksi diri. Daripada tenggelam dalam penyesalan, buku ini mendorong pembaca untuk menghadapi dan memahami kesalahan, membuka jalan menuju pemahaman diri lebih mendalam. Akhirnya, membentuk perspektif seimbang dan empatik terhadap diri sendiri.

5. An Unquiet Mind

An Unquiet Mind

Autobiografi berjudul “An Unquiet Mind” oleh Jamison menggambarkan perjalanan hidup seorang wanita muda yang hidup dengan manic depression. Dalam menghadapinya, ia berhasil menuntaskan pendidikan doktoral psikologi, lalu mengambil langkah berani menjalani perawatan dan terapi.

Buku untuk depresi ini menjelajahi pertanyaan-pertanyaan yang rumit tentang kenapa ia, selama begitu lama, memilih untuk tidak menghadapi gangguannya. Serta alasan apa saja yang mungkin menghalangi orang lain dari mencari bantuan melalui konseling atau terapi.

Lebih dari sekedar narasi perjuangan, “An Unquiet Mind” adalah pernyataan tentang kekuatan dan ketahanan dalam menghadapi rasa takut dan prasangka yang terkait dengan kesehatan mental. Buku ini memotivasi dan memberikan harapan menuju pemulihan.

6. (Don’t) Call Me Crazy

(Don’t) Call Me Crazy

“(Don’t) Call Me Crazy” adalah sebuah kumpulan yang unik dan beragam, mencakup karya dari 33 penulis, atlet, dan seniman. Buku tentang depresi ini menampilkan berbagai bentuk ekspresi, termasuk tulisan, komik, dan ilustrasi, semuanya menggambarkan pengalaman pribadi dengan gangguan mental.

Apa yang membuat buku rujukan depresi ini sangat menarik adalah variasi cara pandang mengenai kesehatan mental itu sendiri. Setiap kontributor membawa perspektifnya yang unik, mengungkapkan bahwa kesehatan mental tidak dapat didefinisikan atau diperlakukan dengan pendekatan tunggal.

Baca Juga: Depresi dalam Islam

6 rekomendasi buku tentang depresi bisa menjadi salah satu cara ampuh mengatasi rasa depresi yang sedang Anda alami. Meskipun begitu, membaca buku hanya bisa membantu memahami masalah depresi dan cara mengatasinya bisa berbeda-beda pada masing-masing orang.

Bagikan:
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x