Banyak orang mengatakan kalau psikolog dan psikiater itu sama, padahal banyak perbedaannya meskipun sama-sama membantu penanganan masalah mental seseorang. Pertanyaannya, jika seseorang depresi ke psikolog atau psikiater? Temukan jawabannya disini.

Salah satu saran yang diberikan untuk penderita depresi memang berkonsultasi dengan ahli. Ada yang bilang perlu ke psikolog dan ada juga yang merekomendasikan psikiater karena keduanya memiliki latar belakang pendidikan di bidang yang hampir sama.

Biar tidak dibuat bingung ketika akan berkonsultasi saat mengalami gejala atau malah sudah menderita depresi, maka Anda wajib simak dulu informasi berikut.

Pengertian Psikolog dan Psikiater

Pengertian Psikolog dan Psikiater

Berbicara soal definisi dari kedua profesi ini, perlu dipahami terlebih dahulu sebelum lanjut ke pembahasan lebih detail apakah mau ke psikolog terdekat dulu atau psikiater.

Psikolog merupakan salah satu profesi berhubungan dengan ilmu tentang psikologi manusia. Dia akan melakukan identifikasi apa saja gejala dimiliki seseorang tentang kesehatan mentalnya. Apakah dari kondisi lingkungan, sosial, atau budaya.

Psikiater menjadi profesi yang lebih spesifik untuk penanganan kondisi kejiwaan seseorang. Dia akan memiliki tanggung jawab untuk mendiagnosis gangguan mental seseorang, kemudian memberikan pengobatan yang tepat sampai sembuh. Dari pengertian ini, sudah mulai bisa dipahami bedanya bukan?

Apa Beda Antara Psikolog dan Psikiater?

Dari pengertiannya saja sudah berbeda, selanjutnya ada sejumlah perbedaan lain yang akan membantu Anda mengidentifikasi kemanakah sebaiknya berobat apakah ke psikolog atau psikiater dulu. Supaya penanganan masalah depresi lebih maksimal dan tuntas.

1. Alur Pendidikan hingga Pelatihan yang Dijalani

Alur Pendidikan hingga Pelatihan yang Dijalani

Psikolog diawali dengan pendidikan di jurusan psikologi, bukan jurusan kedokteran. Secara umum, mereka akan mengikuti perkuliahan S1 selama delapan semester wajib lalu tamat dan menyandang gelar psikolog.

Kemudian untuk lebih spesifiknya lagi, bisa melanjutkan ke jenjang S2 yang biasanya akan dijalani selama lima semester atau sekitar 2,5 tahun. Setelah itu, barulah pasien bisa berkonsultasi pada psikolog terdekat sesuai kondisinya;

Kalau di total, untuk bisa menjadi psikolog dibutuhkan 6,5 tahun kuliah sebelum praktek dan supervisi yang salah satu syaratnya adalah izin praktek psikolog. Dimana nantinya dia akan mendapatkan gelar M.Psi, Psikolog.

Sedangkan psikiater, menempuh pendidikan perkuliahan dokter umum, biasanya dibutuhkan waktu selama 4 tahun untuk meraih gelar dokter. Selanjutnya perlu melewati proses program profesi selama dua tahun.

Bukan hanya itu, untuk mendapatkan gelar spesialis kejiwaan mereka akan melanjutkan pendidikan untuk proses spesialis selama delapan semester atau sekitar 4 tahun lagi. Kalau ditotal akan butuh waktu sekitar 12 tahun pendidikan. Gelar dari seorang psikiater profesional adalah Sp. KJ.

2. Kewenangan Praktek

Kewenangan Praktek

Psikolog biasanya praktek di klinik saja, bukan di rumah sakit namun tidak tertutup kemungkinan beberapa rumah sakit juga menyediakan psikolog untuk pasien mereka.

Sementara psikiater akan praktek di rumah sakit dan memiliki kewenangan untuk memeriksa, mendiagnosis, dan mengobati pasien. Pada beberapa kondisi, psikiater juga akan berkolaborasi dengan dokter spesialis lain dalam menangani pasien.

Boleh dikatakan kalau psikiater adalah dokter yang memang dibutuhkan rumah sakit dan klinik, terutama untuk penanganan kejiwaan pasien.

3. Metode Perawatan dan Pemberian Obat

Metode Perawatan dan Pemberian Obat

Soal metode perawatan psikolog adalah fokus pada masalah psikologis pasien, bagaimana upaya mengubah perilaku, emosi, pikiran, agar menjadi lebih baik. Sehingga kondisi depresi yang dialami bisa berkurang bahkan sembuh.

Psikolog tidak memiliki kapabilitas untuk memberikan resep obat, hanya memberikan pendampingan pasien sesuai kondisi kejiwaannya. Nantinya hasil proses pendampingan itu, bisa dikoordinasikan dengan psikiater untuk tindak lanjut medis berupa pemberian obat dan treatment lainnya.

Sementara psikiater, memulai proses perawatan dengan pengecekan kondisi fisik kemudian lanjut dengan diagnosis dan pemberian obat yang tepat. Apakah obat minum atau membutuhkan terapi lanjutan untuk bisa sembuh.

Baca Juga: Beda Psikolog dan Psikiater

4. Cara Melakukan Diagnosis

Cara Melakukan Diagnosis

Untuk lebih lanjutnya memahami apakah pasien depresi ke psikolog atau psikiater dulu, Anda juga perlu paham bahwa dalam hal mendiagnosis keduanya juga berbeda.

Psikolog akan mendiagnosis kondisi pasien berdasarkan hasil konseling, mulai dari tingkah laku, cara pasien berbicara, bagaimana kepribadiannya dan cerita yang disampaikannya

Lain halnya dengan psikiater yang akan melakukan diagnosis berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, terutama bagian otak dan saraf. Dimana nantinya akan teridentifikasi gangguan kejiwaan apakah yang dialami seorang pasien.

Soal kapan harus ke psikiater juga akan menentukan bagaimana hasil diagnosis, semakin cepat maka penanganannya akan semakin tepat dan pemulihan juga bisa lebih cepat. Tapi tetap tergantung pada kondisi kejiwaan pasien itu sendiri.

5. Kondisi Pasien yang Ditangani

Kondisi Pasien yang Ditangani

Kalau berbicara soal kondisi pasien, juga akan membantu Anda untuk menentukan jika depresi ke psikolog atau psikiater terlebih dahulu. Alasannya, kondisi pasien yang ditangani juga berbeda.

Kondisi Pasien ke Psikolog

Seorang pasien akan disarankan ke psikolog dengan kondisi diantaranya: ketika pasien merasa kurang percaya diri, mengalami stres setelah mengalami sebuah trauma, menderita masalah gangguan makan.

Juga untuk pasien dengan kondisi kecanduan alkohol atau narkoba dan mengalami masalah kecemasan, stres, hingga depresi skala ringan atau masih dalam tahap gejala.

Kondisi Pasien ke Psikiater

Pasien depresi berat, mengalami gangguan bipolar, kecemasan berlebih, obsesif kompulsif atau OCD, dan beberapa identifikasi masalah kejiwaan lainnya.

Llau, Jika Depresi ke Psikolog atau Psikiater?

Llau, Jika Depresi ke Psikolog atau Psikiater?

Prosedur yang sebaiknya dilalui oleh seorang pasien depresi adalah dengan berkonsultasi ke dokter umum, untuk mendapatkan diagnosa awal. Selanjutnya, dokter akan merekomendasikan sesuai dengan kondisi pasien tersebut.

Kalau masih skala ringan dan bisa disembuhkan dengan terapi psikologi, biasanya akan dianjurkan untuk mendatangi psikolog terlebih dahulu. Sehingga akan diberikan jadwal konseling, untuk proses penyembuhan hingga pemulihan.

Tapi jika ternyata kondisi depresi sudah cukup parah dan mengarah pada kondisi membahayakan. Misalnya pasien sudah mencoba bunuh diri atau melakukan hal yang bisa membahayakan dirinya dan orang lain, maka psikiater adalah solusinya.

Baca Juga: Perlukah ke Psikolog?

Kesimpulan

Apakah Anda sudah tahu jawaban untuk pasien depresi ke psikolog atau psikiater? Ya, jika depresi, segeralah minta bantuan dokter umum lalu menuju psikolog. Jika ternyata kondisinya parah, maka psikiater adalah pilihan terbaik. Segera lakukan pengobatan sesuai kondisi yang dialami, supaya mendapatkan penanganan yang tepat.

Bagikan:
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x