Siapapun pasti pernah punya masalah dalam hidup, yang disikapi dengan cara berbeda. Ada orang mampu mengatasinya dalam waktu singkat, namun tak sedikit pula yang susah move on sehingga muncul pertanyaan di dalam dirinya atau orang sekitar perlukah ke psikolog atau diatasi sendiri.

Psikolog memang sangat dibutuhkan, ketika seseorang sedang mengalami kondisi mental yang kurang baik. Terutama bagi orang dengan masalah yang sudah mengganggu rutinitas dan aktivitas hidupnya. Namun untuk melibatkan profesional seperti psikolog tidak semuanya mau.

Kenapa begitu? Tidak sedikit orang menilai bahwa pergi konsultasi ke psikolog itu hanya untuk orang dengan gangguan jiwa. Alhasil ketika kondisi mental bermasalah, pengabaian dilakukan sampai pada titik parah akhirnya butuh penanganan medis lebih kompleks. Lantas apa tanda kalau Anda butuh psikolog?

Tanda Warning Perlukah ke Psikolog?

Sangat penting untuk mengenali tanda warning kapan Anda butuh psikolog untuk memastikan kesehatan mental kembali pulih. Jika ternyata salah satu atau beberapa tanda berikut dimiliki, maka memang sudah seharusnya psikolog menjadi salah satu solusi yang tepat.

1. Berusaha Menyakiti Diri Sendiri

Berusaha Menyakiti Diri Sendiri

Ketika sebuah masalah atau kondisi tidak bisa dihadapi seseorang, membuatnya justru berusaha melakukan hal untuk menyakiti diri sendiri. Misalnya, dengan membenturkan kepala ke dinding atau melukai bagian tubuh.

Jika kondisi Anda atau orang terdekat sudah sampai ke tahap ini, maka pertanyaan kapan harus ke psikiater atau psikolog sudah terjawab. Segeralah konsultasi dengan psikolog, supaya upaya menyakiti diri sendiri bisa diminimalisir dan kondisi kesehatan mental dapat dipulihkan.

2. Suka Berhalusinasi

Suka Berhalusinasi

Halusinasi adalah membayangkan hal-hal yang tidak terjadi dan bersikeras itu nyata, sehingga memicu tindakan-tindakan yang sebenarnya tidak perlu dilakukan.

Orang sedang berhalusinasi biasanya ada yang melihat sesuatu atau seseorang, padahal sebenarnya tidak ada. Bisa juga mendengar suara atau merasakan sesuatu yang juga tidak ada.Namun mereka menceritakan apa yang dirasakan, dilihat, atau didengar itu seolah nyata terjadi.

Kalau kondisi ini dibiarkan, maka bisa berdampak buruk pada mental seseorang. Oleh karena itu sangat dibutuhkan upaya penanganan tepat.

3. Emosi Tidak Stabil

Emosi Tidak Stabil

Apakah Anda tiba-tiba marah tanpa sebab yang jelas, kemudian beberapa detik kemudian tertawa seolah tidak ada apa-apa? Itu merupakan salah satu gejala ketika seseorang mengalami masalah mental.

Kalau kondisinya sudah meresahkan, bahkan mengganggu kenyamanan orang lain maka salah satu jalan keluarnya adalah dengan pergi ke psikolog terdekat untuk mendapatkan saran yang benar. Supaya, kondisi mental bisa diperbaiki dan stabil kembali.

Baca Juga: Lebih Baik ke Psikolog atau Psikiater

4. Paranoid Terhadap Sesuatu atau Orang Lain

Paranoid Terhadap Sesuatu atau Orang Lain

Bisa juga disebut overthinking, yaitu memikirkan sesuatu secara berlebihan padahal sebenarnya hanya hal biasa saja.

Contoh, ketika pekerjaan di kantor belum selesai namun Anda sudah berpikir akan kena marah bahkan sampai dipotong gaji dan menerima sanksi. Padahal sebenarnya itu belum terjadi dan mungkin tidak akan terjadi.

5. Cemas Secara Berlebihan

Cemas Secara Berlebihan

Kecemasan terhadap kondisi tertentu sangat wajar dirasakan siapa saja, tapi kalau kadarnya sudah sangat mengkhawatirkan maka butuh penanganan lebih lanjut.

Sebagai contoh, saat anak merasa cemas saat diminta pergi sekolah. Badannya menggigil, bahkan sampai mengalami demam dan mengigau. Lalu ketika menyebut nama sekolah, dia juga langsung cemas dan melakukan hal yang biasanya tidak dilakukan.

Jika Anda bertanya perlukah anak dibawa ke psikolog, untuk kondisi tersebut jawabannya iya. Alasannya, sudah bisa dipastikan ada yang sedang membuat kondisi pikirannya tidak nyaman di sekolah.

6. Sering Stress

Sering Stress

Stress merupakan sesuatu yang wajar dialami siapa saja, tapi penanganan stres bisa dilakukan supaya tidak membuat hidup susah. Kapan perlukah ke psikolog? Yaitu saat stress yang dialami tidak kunjung mereda.

Membuat aktivitas terganggu, makan tidak nyaman, dan semua hal yang dilakukan memiliki ending yang tidak baik. Stress jangka panjang ini, juga bisa terlihat ketika terjadi perubahan sikap seseorang sehingga perlu penanganan medis lebih lanjut.

7. Sedih Berlebihan

Sedih Berlebihan

Kesedihan merupakan salah satu rasa yang sangat wajar dimiliki siapa saja, termasuk Anda. Tapi kalau sedihnya sudah berlarut-larut dan dirasakan dalam waktu yang lama, tentu tidak akan membuat nyaman bukan?

Misalnya, ketika kehilangan seseorang yang sangat disayang dan merasa sedih sampai berbulan-bulan hingga hitungan tahun tanpa bisa mengatasi sedih tersebut.

8. Melakukan Hal Berkedok Pelarian Masalah

Melakukan Hal Berkedok Pelarian Masalah

Ada orang yang sudah merasa sangat stress sehingga berupaya melakukan berbagai hal negatif, dengan harapan masalah bisa selesai. Misalnya, pelarian berupa minum alkohol agar bisa mabuk dan melupakan masalah.

Bisa juga dengan merokok atau yang lebih parah mengkonsumsi obat terlarang, dimana ujung-ujungnya malah membuat kecanduan dan merusak fisik maupun mental. sehingga konsultasi psikolog gratis dapat dicari untuk dijadikan cara agar tidak terjerumus lebih dalam.

9. Tidak Mampu Menyelesaikan Masalah

Tidak Mampu Menyelesaikan Masalah

Perasaan bahwa Anda tidak mampu untuk menuntaskan masalah, bisa membuat kondisi mental bermasalah. Rendah diri, putus asa, bahkan sampai melakukan sesuatu yang malah menambah masalah.

Melakukan upaya untuk menyelesaikan masalah memang sangat disarankan, ketika itu tidak bisa dilakukan maka upaya medis adalah solusi selanjutnya.

10. Orang Terdekat “Angkat Tangan”

Orang Terdekat “Angkat Tangan”

Saat orang-orang di sekitar sudah tidak peduli dan “angkat tangan” menghadapi kondisi psikologis yang Anda alami, tandanya memang dibutuhkan profesional untuk membantu mengatasi masalah mental tersebut.

Cobalah untuk mencari tahu dimana praktek psikolog, kemudian berapa biaya ke psikolog supaya bisa segera ditangani.

Baca Juga: Beda Psikolog dengan Psikiater

Kesimpulan

Jangan pernah mengabaikan kondisi psikologi Anda yang dirasakan sudah pada tahap mengkhawatirkan. Ada 10 tanda warning untuk menjawab pertanyaan perlukah ke psikolog. Dimana semuanya mengarah pada penanganan medis yang tepat oleh ahli.

Masing-masing tanda tersebut bisa dilihat secara kasat mata dan dirasakan langsung, jadi jangan tunggu sampai kondisi semakin parah untuk berkonsultasi.

Bagikan:
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x