Kesurupan dan depresi adalah dua fenomena yang seringkali terjadi di masyarakat. Faktor pemicunya beragam, sehingga siapapun bisa terkena salah satu diantara keduanya. Namun sebenarnya, tahukah Anda tentang perbedaan kesurupan dan depresi itu?

Perbedaan antara kesurupan dan depresi memang tidak terlalu kentara. Terutama ketika dilihat oleh orang awam. Keduanya malah makin tidak bisa dibedakan. Namun jika dilihat dari sisi keilmuan, keduanya adalah jenis fenomena yang berbeda.

Tidak hanya itu, faktor pemicu, efek yang ditimbulkan, cara penyembuhan, hingga penangannya pun berbeda. Oleh karena itu, orang-orang yang mengalami kesurupan dan depresi harus mendatangi ahli profesional berbeda untuk menuntaskan masalahnya.

Apa itu Kesurupan?

Apa itu Kesurupan?

Sebagaimana pandangan atau stigma masyarakat terkait hal ini, kesurupan adalah fenomena di mana seseorang kerasukan roh halus yang tidak bisa dilihat oleh mata telanjang semua orang. Umumnya, fenomena ini bahkan tidak dirasakan oleh orang yang bersangkutan.

Namun orang-orang di sekitarnya bisa melihat perbedaan perilaku yang ditimbulkan karena efek tersebut. Untuk memastikan hal ini, orang yang bersangkutan harus mendatangi pak ustad, kyai, atau orang pintar. Sebab hanya beberapa orang saja yang bisa melihat dan menyembuhkannya.

1. Keadaan Seseorang Ketika Kesurupan

Ketika seseorang dirasuki oleh roh halus, mental dan keadaan pikiran orang yang bersangkutan dilumpuhkan oleh roh tersebut, sehingga ia tidak bisa mengendalikan dirinya. Sebab dirinya dikuasai oleh roh yang merasukinya. Dalam hal ini, keadaan psikis juga tidak bisa memainkan perannya.

Apabila orang dewasa dirasuki oleh roh anak-anak, maka perilakunya bisa menyerupai anak-anak. Mulai dari suka merengek, meminta coklat, permen, ice cream, dan sejenisnya. Apabila seseorang dirasuki oleh roh penari, maka sepanjang hari ia bisa menghabiskan waktunya dengan menari.

2. Cara Terhindar dari Kesurupan

Pun setiap orang yang pernah kesurupan, biasanya akan lebih mudah untuk dirasuki oleh roh-roh halus lagi. Oleh karena itu, mereka harus berhati-hati dan waspada akan hal ini. Meskipun begitu, bukan berarti tidak ada cara untuk menghindarinya.

Ada beberapa cara yang bisa diupayakan agar Anda bisa terhindar dari kesurupan. Mulai dari menghindari melamun, selalu mengisi hati dengan lafadz-lafadz Allah, selalu berzikir, tidak bermain di tempat-tempat yang memungkinkan kesurupan itu terjadi, dan lain sebagainya.

Apa itu Depresi?

Apa itu Depresi?

Lain dengan kesurupan, depresi melibatkan keadaan mental dan sama sekali tidak memiliki keterlibatan roh halus di dalamnya. Hal ini bisa timbul karena berbagai faktor pemicu. Mulai dari ketidakberdayaan, trauma, hingga keputusasaan yang membuat mentalnya kosong.

Oleh karena itu, seseorang yang terkena depresi bisa saja dianggap kesurupan karena sama-sama memiliki pandangan yang kosong. Ketika seseorang mengalami hal ini, ia akan merasakan perasaan sedih mendalam, kehilangan semangat, ingin bunuh diri, hingga mengalami perubahan berat badan.

Maka untuk memecahkan permasalahannya, orang depresi harus dibawa ke psikiater untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Psikiater akan berinteraksi, mendiagnosa, dan meresepkan obatan-obatan kepada penyintas jika diperlukan.

Pun dalam hal ini, penanganannya tidak sesingkat mengatasi kesurupan. Depresi membutuhkan waktu lebih lama untuk menyembuhkan pasiennya. Bahkan penyembuhan ini bisa saja diperlukan seumur hidup. Tergantung pada tingkat depresi masing-masing orang.

Perbedaan Kesurupan dan Depresi

Untuk memahami kedua fenomena ini, Anda bisa mengetahui serta mendapatkan pemahaman dari perbedaan kesurupan dan depresi. Sebab kedua fenomena ini memiliki beberapa perbedaan dalam faktor pemicu, efek yang ditimbulkan, penanganan, cara penyembuhan, dan lain sebagainya.

1. Pandangan atau Stigma Masyarakat

Pandangan atau Stigma Masyarakat

Seperti halnya paradigma masyarakat, kesurupan adalah fenomena yang ditimbulkan karena seseorang kerasukan roh halus. Beberapa kasus kerasukan ringan bisa dituntaskan. Namun beberapa kasus berat tidak bisa diselesaikan dan berujung pada kematian.

Sementara depresi adalah fenomena yang berhubungan dengan kesehatan mental. Bisa disembuhkan dengan rutin berkonsultasi kepada psikiater dan minum obat sesuai porsi yang sudah ditentukan.

Baca Juga: Tatapan Mata Orang Depresi

2. Keterlibatan Spiritual

Keterlibatan Spiritual

Dalam hal ini, kesurupan umumnya hanya bisa dituntaskan oleh tokoh-tokoh agama yang memiliki keterikatan tinggi dengan Tuhan. Oleh karena itu, penyembuhannya melibatkan kekuatan spiritual, sedangkan depresi tidak membutuhkan keterlibatan itu.

3. Keterlibatan Medis

Keterlibatan Medis

Lain dengan kesurupan, depresi justru membutuhkan keterlibatan medis. Sebab cara diagnosa pasien bisa dilakukan dengan pendekatan sosial hingga pendekatan medis melalui analisis otak. Dengan begitu, psikiater bisa merencanakan cara penyembuhan yang lebih efektif untuk pasiennya.

4. Penyebab atau Faktor Pemicu

Penyebab atau Faktor Pemicu

Perbedaan kesurupan dan depresi lainnya, berkaitan dengan faktor pemicunya. Sebagian besar kesurupan cenderung disebabkan karena faktor eksternal. Meskipun orang dengan pikiran kosong bisa saja dirasuki. Namun sebagian besar kasus ini dipicu oleh hal-hal di luar kendali manusia.

Sementara itu depresi bisa dipicu oleh faktor eksternal dan internal. Pemicu faktor eksternalnya seperti perundungan, penindasan, pemerkosaan, trauma karena suatu hal, dan lain sebagainya. Sebaliknya, pemicu faktor internal berasal dari diri sendiri dengan mental ketidakberdayaan kuat.

5. Efek yang Ditimbulkan

Efek yang Ditimbulkan

Pun efek yang ditimbulkan atau perilaku yang dihasilkan karena seseorang terkena kesurupan dan depresi juga berbeda. Meskipun keduanya bisa saja membahayakan orang dan dapat dikendalikan. Namun, perilaku agresif yang ditimbulkan hanya bisa diatasi oleh orang-orang yang ahli di bidangnya.

Baca Juga: Cara Menenangkan Orang Depresi

6. Cara Penanganan dan Penyembuhan

Cara Penanganan dan Penyembuhan

Begitu pula dengan cara penangannya. Untuk menuntaskan dan menangani masalah ini, penyintas membutuhkan ahli yang berbeda. Orang kesurupan membutuhkan orang-orang yang memiliki spiritualitas tinggi. Seperti halnya kyai, pak ustad, orang pintar, dukun, dan lain sebagainya.

Mengingat untuk mengambil roh halus yang sudah terlanjur masuk di tubuh manusia, hal itu membutuhkan interaksi khusus, pembacaan ayat-ayat al-quran, hingga perjanjian dengan roh tersebut jika memang diperlukan.

Sementara orang dengan gangguan mental depresi membutuhkan dokter sekaligus psikolog yang bisa menangani keadaan mereka. Hal itu bisa Anda temukan di psikiater. Nantinya, psikiater akan menangani mereka dari sisi sosial atau latar belakang kehidupan dan juga dari sisi medis.

Dalam hal ini, penyintas tentu membutuhkan konsultasi beberapa kali jika memang hal itu diperlukan. Bahkan tidak hanya konsultasi, penyintas juga perlu mengkonsumsi obat yang diresepkan oleh psikiater guna menunjang kesembuhannya.

7. Durasi Waktu Penyembuhan

Durasi Waktu Penyembuhan

Pun perbedaan kesurupan dan depresi juga ditampakkan dari durasi waktu penyembuhannya. Orang dengan kesurupan ringan cenderung memiliki durasi penyembuhan yang singkat. Bahkan satu hari pun cukup untuk menyelesaikan permasalah tersebut.

Di lain sisi, ada juga kesurupan yang penyembuhannya membutuhkan waktu seumur hidup. Bahkan roh yang ada di dalam tubuhnya tidak bisa diambil dan menyebabkan kematian. Sementara durasi penyembuhan depresi tergantung dari gejala masing-masing orang. Tidak bisa dipukul rata.

8. Ahli Profesional di Bidangnya

Ahli Profesional di Bidangnya

Untuk menuntaskan kedua fenomena itu, Anda membutuhkan ahli profesional di bidangnya masing-masing. Jika mengalami kesurupan, Anda perlu mendatangi kyai, pak ustad, orang pintar, hingga dukun. Sementara jika mengalami depresi bisa mendatangi psikiater.

Kesimpulan

Kesurupan dan depresi adalah dua fenomena yang berbeda. Kesurupan adalah fenomena di mana seseorang kerasukan roh halus yang tidak bisa dilihat oleh mata telanjang semua orang. Sementara depresi adalah gangguan mental yang disebabkan karena perasaan-perasaan negatif terkungkung.

Perbedaan kesurupan dan depresi adalah pandangan atau stigma masyarakat, keterlibatan spiritual dan medis, penyebab atau faktor pemicu, efek yang ditimbulkan, cara penanganan dan penyembuhan, durasi waktu penyembuhan, dan ahli profesional yang dibutuhkan.

Baca Juga: Cara Komunikasi dengan Orang Depresi

Bagikan:
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x