Kepribadian DISC adalah model yang digunakan untuk mengidentifikasi dan memahami perilaku manusia berdasarkan empat faktor utama, yaitu dominance, influence, steadiness, dan conscientiousness.

Model tersebut ditemukan oleh psikolog William Moulton Marston pada tahun 1928. Hingga saat ini menjadi alat yang digunakan untuk menggambarkan berbagai gaya komunikasi, motivasi, dan interaksi sosial individu.

Apa Itu Kepribadian DISC?

Apa Itu Kepribadian DISC?

Teori perilaku DISC pertama kali diperkenalkan oleh William Moulton Marston melalui buku berjudul Emotions of Normal People yang diterbitkan pada tahun 1928.

Di dalam buku tersebut dijelaskan bahwa ekspresi, perilaku, dan emosi dapat dikategorikan menjadi empat tipe utama, yaitu dominance, influence, steadiness, dan conscientiousness yang didasarkan dari persepsi seseorang terhadap interaksi dengan lingkungannya.

Meskipun sudah lama ditemukan, teori ini mulai digunakan dan dikembangkan oleh Walter V. Clare pada tahun 1956.

Tipe Kepribadian Menurut DISC

Tipe Kepribadian Menurut DISC

Setiap tipe DISC memiliki ciri khas berbeda dalam interaksi dan komunikasi. Untuk memahaminya simak penjelasan singkat berikut ini.

1. Dominance (D)

Individu dengan kepribadian dominan cenderung tegas, percaya diri, dan fokus pada hasil. Mereka suka mengambil kendali, memiliki pandangan yang kuat, serta berani dalam menghadapi tantangan.

Orang dengan tipe kepribadian ini biasanya efisien, suka mengambil keputusan cepat, dan sering kali memimpin dengan tindakan. Namun, individu dengan kepribadian dominan kesulitan dalam mengendalikan impuls, atau kurang empati terhadap perasaan orang lain.

Seseorang dengan tipe kepribadian ini mungkin juga terlalu fokus pada tujuan dan kurang mempertimbangkan pandangan orang lain. Kondisi ini dapat menimbulkan konflik interpersonal.

2. Kepribadian Influence (I)

Kepribadian influence dalam model DISC memiliki sifat komunikatif, sosial, energetik, dan persuasif. Orang dengan tipe ini menyukai interaksi sosial, memiliki kemampuan berbicara yang baik, dan mampu mempengaruhi orang lain.

Ciri-ciri kepribadian DISC influence, antara lain sering menjadi orang yang penuh semangat, memotivasi tim, dan memiliki kemampuan untuk membangun hubungan dengan cepat.

Kekurangan kepribadian influence mungkin terlalu bergantung pada interaksi sosial dan penerimaan dari orang lain, sehingga bisa merasa terhambat jika tidak mendapat dukungan atau perhatian yang diinginkan.

3. Kepribadian Steadiness (S)

Kepribadian steadiness biasanya ditandai dengan kesabaran, kerjasama, keterlibatan emosional, atau kemampuan mendengarkan. Orang dengan tipe ini mengutamakan harmoni dalam hubungan, menghindari konflik, dan bekerja dengan konsistensi.

Mereka adalah tim yang andal, memiliki empati yang tinggi terhadap orang lain, dan cenderung menciptakan lingkungan yang stabil dan damai.

Kelemahan kepribadian steadiness meliputi kesulitan dalam menghadapi perubahan, kurangnya inisiatif untuk mengambil risiko baru, atau menghindari konfrontasi meskipun diperlukan.

Orang dengan jenis kepribadian DISC tersebut mungkin juga memiliki kesulitan dalam mengungkapkan pendapat atau mempertahankan batasan pribadi. Hal ini karena mereka cenderung mengutamakan kenyamanan dan harmoni dalam hubungan.

Penting bagi individu dengan tipe kepribadian steadiness untuk belajar lebih proaktif menghadapi tantangan, serta membiasakan diri mengelola konflik dengan cara yang sehat dan konstruktif.

4. Kepribadian Conscientiousness (C)

Kepribadian conscientiousness merujuk pada sifat individu yang cermat, teratur, dan memiliki kontrol diri kuat. Orang dengan tingkat kepedulian tinggi cenderung memiliki kemauan untuk bekerja keras, memiliki tujuan jelas, dan merencanakan tindakan secara sistematis.

Kekurangan dalam kepribadian conscientiousness mungkin mencakup kesulitan dalam fleksibilitas atau adaptasi terhadap situasi yang berubah-ubah, terlalu kritis terhadap diri sendiri dan orang lain, atau cenderung menunda-nunda tugas karena mencari kesempurnaan.

Orang dengan tipe kepribadian ini mungkin juga terjebak dalam detail kecil dan kurang melihat gambaran keseluruhan. Kebiasaan tersebut justru menjadi faktor penghambat produktivitas dan inovasi.

Baca Juga: Cara Mengetahui Introvert Ekstrovert atau Ambivert

Cara Membaca Hasil Tes DISC

Cara Membaca Hasil Tes DISC

Disc assessment adalah alat psikometrik yang digunakan untuk mengukur perilaku dan gaya komunikasi seseorang. Untuk membaca hasil tes DISC, ikuti langkah-langkah berikut ini.

1. Pahami skala DISC

Hasil tes DISC menunjukkan empat tipe utama, yaitu Dominance (Dominan), Influence (Pengaruh), Steadiness (Ketekunan), dan Conscientiousness (Kepedulian). Setiap tipe memiliki skala tertentu yang menunjukkan seberapa tinggi atau rendah tingkat perilaku dalam dimensi tersebut.

2. Analisis profil

Tinjau hasil tes kepribadian untuk melihat skor atau penilaian pada masing-masing tipe. Hasil ini akan membantu memahami gaya komunikasi, kekuatan, dan potensi area yang perlu diperhatikan.

3. Identifikasi pola

Perhatikan pola kombinasi skor. Sebagai contoh, jika memiliki skor tinggi pada Dominance dan Influence, seseorang mungkin memiliki gaya proaktif dan berorientasi pada hasil. Apabila skor merata di semua tipe, individu tersebut mungkin memiliki keseimbangan dalam perilaku.

4. Baca deskripsi

Sebagian besar tes DISC disertai dengan deskripsi yang memberikan informasi lebih lanjut tentang ciri-ciri dan karakteristik yang mungkin dimiliki oleh individu dengan skor tertentu. Ini dapat membantu mengenali potensi kekuatan dan area pengembangan.

5. Konsultasikan dengan ahli

Jika ingin mendapatkan interpretasi lebih mendalam mengenai hasil tes DISC, lebih baik konsultasikan dengan ahli profesional yang berpengalaman dalam interpretasi tes psikometri.

Baca Juga: Cara Mengatasi Gangguan Kepribadian

Cara menghadapi Kepribadian DISC

Cara menghadapi Kepribadian DISC

Menghadapi DISC melibatkan pemahaman yang baik tentang individu dan bagaimana berinteraksi dengan mereka.

1. Kenali profil kepribadian

Pelajari karakteristik masing-masing tipe DISC. Misalnya, orang dengan tipe dominance mungkin lebih suka pengambilan keputusan cepat, sementara tipe steadiness cenderung lebih suka stabilitas dan harmoni.

2. Adaptasi komunikasi

Sesuaikan gaya komunikasi dengan tipe kepribadian mereka. Jika seseorang memiliki tipe influence, mereka mungkin menikmati percakapan ramah dan antusias, sementara tipe conscientiousness cenderung menghargai fakta dan rincian.

3. Berpikir sebelum bertindak

Berpikir sejenak sebelum bertindak dapat membantu menghindari konflik. Ketika menghadapi seseorang dengan tipe kepribadian DISC dominance, sebaiknya berikan argumen dan data yang kuat sebelum mengajukan pendapat.

4. Peka terhadap emosi

Sebagai contoh, orang dengan tipe steadiness cenderung memiliki emosi yang dalam. Hadapi mereka dengan mendengarkan dan tunjukkan empati sebagai bentuk mengakui perasaan mereka.

5. Kerjasama dan kompromi

Tipe kepribadian yang berbeda mempengaruhi preferensi masing-masing individu. Cari titik temu dan solusi yang menguntungkan semua pihak.

6. Pengembangan diri

Fokus pada pemahaman tentang kepribadian diri sendiri dan cara berinteraksi dengan tipe lainnya. Ini dapat membantu meningkatkan komunikasi, kerjasama, dan adaptabilitas dalam berbagai situasi.

Mulailah dengan mengidentifikasi tipe DISC diri sendiri, serta eksplorasi strategi untuk memperkuat kekuatan serta mengatasi tantangan yang mungkin muncul dalam interaksi sehari-hari.

7. Latihan dan kesabaran

Menghadapi kepribadian yang berbeda membutuhkan waktu dan latihan. Bersabarlah dalam proses belajar dan beradaptasi. Jangan terburu-buru menyimpulkan karakter orang lain di pertemuan pertama.

Teori kepribadian DISC berguna untuk memahami dan menggambarkan pola perilaku manusia. Empat tipe dasar dalam teori ini memberikan wawasan tentang bagaimana individu berinteraksi, bekerja sama, dan berkomunikasi dalam berbagai situasi.

Kombinasi berbagai faktor juga turut mempengaruhi kepribadian seseorang. Dengan mengaplikasikan konsep DISC, Anda dapat mendorong pengembangan diri, adaptasi, dan pemahaman yang lebih mendalam terhadap diri sendiri maupun orang lain.

Baca Juga: Anxious Introvert

Bagikan:
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x