Anda mungkin bertanya tentang apa perbedaan stres dan depresi dan ingin melakukan tindakan lebih lanjut untuk mengatasinya. Keduanya jelas memiliki gejala, penyebab, serta cara penanganan yang berbeda. Jadi, stress dan depresi apakah sama? Tentu saja tidak.

Perbedaan stres dan depresi dalam Psikologi dikategorikan sebagai dua konsep yang berbeda. Meskipun tidak jarang juga sebuah depresi bisa diawali dengan perasaan stres atau trauma secara terus-menerus dalam diri seseorang. Apa beda stres sama depresi? Bacalah artikel ini hingga akhir

Apa Perbedaan Stres dan Depresi?

Apa Perbedaan Stres dan Depresi?

Agar dapat mengetahui bedanya stres dan depresi, Anda harus jeli dalam menangkap perbedaannya. Walau bagaimanapun, perbedaan stres dan depresi memang terkadang cukup sulit untuk dipisahkan, terutama bagi orang awam.

1. Definisi Stres dan Depresi

Jika ditanya stres dan depresi apa bedanya? Maka bisa dimulai dari definisi dari stres dan depresi itu sendiri. Lantas, apa itu stress? Stres adalah respon alami dan universal yang dialami manusia saat menghadapi tekanan atau tantangan.

Respons ini bisa positif, membantu orang untuk tumbuh dan berkembang, atau negatif, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan mental dan fisik Respons stres terjadi dalam berbagai tingkatan, tergantung individu dan situasi yang dihadapi, dan tidak selalu bersifat buruk atau merusak.

Di sisi lain, depresi adalah gangguan mood kompleks dan serius. Depresi bukan sekedar perasaan sedih atau murung, tetapi suatu kondisi yang dapat mengganggu fungsi sehari-hari seseorang. Orang dengan depresi mungkin merasa putus asa, kehilangan minat, dan merasa kesulitan menjalani hidup sehari-hari.

Baca Juga: Stres Psikologis Adalah

2. Gejala Stres dan Depresi

Apa perbedaan stress sama depresi berikutnya adalah dari gejala. Stres seringkali menimbulkan gejala fisik seperti jantung berdebar, merasa tegang, cemas, merasa frustasi, hingga perasaan tidak aman. Nantinya akan mempengaruhi perilaku seperti tidak nafsu makan, susah tidur, bahkan terlalu sering tidur.

Di samping itu, depresi memiliki gejala yang jauh lebih ekstrim. Misalnya, kehilangan minat melakukan apapun, melakukan atau memikirkan percobaan bunuh diri, merasa sedih secara berkepanjangan, dan gejala fisik yang tidak dapat dijelaskan.

3. Durasi dan Intensitas

Untuk melihat apa perbedaan stres dan depresi yang paling mendasar adalah dari durasi atau intensitasnya. Stres dapat bersifat sementara atau kronis, tergantung pada sumber dan cara seseorang mengatasinya.

Stres sementara biasanya akan mereda setelah situasi penyebabnya hilang. Namun, jika tidak diatasi dengan benar, stres bisa menjadi kronis dan memiliki dampak negatif jangka panjang pada kesehatan. Jika pusat stres segera diatasi, maka permasalahan ini tidak akan mempengaruhi kesehatan mental manusia.

Berbeda dengan stres, depresi biasanya berlangsung lebih lama dan lebih intens. Depresi tidak akan hilang dengan sendirinya, tetapi memerlukan intervensi medis dan terapeutik khusus. Depresi juga dapat menghambat kemampuan seseorang untuk bekerja, belajar, makan, tidur, dan menikmati kehidupan.

4. Dampak Stres dan Depresi

Dampak stres dapat bervariasi dari motivasi dan perkembangan diri pribadi. Respons stres yang sehat dapat membantu seseorang untuk tumbuh, belajar, dan berkembang. Namun, stres yang tidak terkelola dapat menyebabkan masalah jangka panjang, termasuk masalah kesehatan mental dan fisik.

Sementara itu, dampak depresi bisa jauh lebih serius dan dapat menghambat kemampuan seseorang untuk berfungsi dalam banyak aspek kehidupan. Dampak ini bisa merusak hubungan, pekerjaan, dan kualitas hidup secara umum. Itulah apa perbedaan stres dan depresi yang paling bisa dibedakan.

Penyebab Stres dan Depresi

Penyebab Stres dan Depresi

Setelah tahu apa perbedaan depresi dan stres, Anda perlu tahu penyebab keduanya. Penyebab stres umumnya berkaitan dengan tekanan kehidupan sehari-hari. Bagaimana seseorang menginterpretasi dan bereaksi terhadap situasi tersebut akan menentukan apakah stres akan bersifat positif atau negatif.

Stres biasanya dipicu oleh banyaknya tuntutan seperti pekerjaan, ujian, masalah keluarga, atau masalah keuangan. Masalah-masalah inilah penyebab stres yang umumnya terjadi dalam kehidupan manusia dan hampir semua orang pasti akan mengalaminya.

Sementara itu, penyebab depresi mungkin termasuk kombinasi antara faktor genetik, perubahan dalam kimia otak, pengalaman hidup traumatis, dan kondisi kesehatan fisik. Terkadang, depresi juga bisa bisa terjadi tanpa alasan yang jelas atau bisa dipicu oleh peristiwa hidup yang signifikan.

Baca Juga: Penyebab Orang Stres

Cara Mengatasi Stres

Cara Mengatasi Stres

Setelah dijelaskan mengenai apa perbedaan depresi dan stres pada sub judul sebelumnya, Anda mungkin sudah paham bahwa cara mengatasi kedua permasalahan ini juga sangatlah berbeda.

Jika ditanya apa bedanya depresi dan stres, maka stres dapat diatasi secara mandiri tanpa perlu datang ke ahli. Untuk mengatasi stres, Anda bisa melakukan pendekatan individual dengan cara-cara berikut:

1. Pahami Penyebab Stres

Mengidentifikasi apa yang menyebabkan stres adalah langkah penting dalam pengobatannya. Apakah itu pekerjaan, hubungan, uang, atau kombinasi dari beberapa faktor, memahami sumbernya dapat membantu dalam mengembangkan strategi pengelolaan.

2. Lakukan Tehnik Relaksasi

Praktik seperti meditasi, yoga, dan pernapasan dalam dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh. Mengambil waktu setiap hari untuk berlatih teknik relaksasi bisa sangat membantu dalam mengurangi stres.

3. Olahraga Teratur

Berolahraga dapat melepaskan endorfin, yang merupakan bahan kimia alami yang dapat meningkatkan suasana hati. Bahkan berjalan kaki singkat bisa membantu membawa pikiran tetap tenang di saat sedang menghadapi masa-masa sulit.

4. Pola Hidup Sehat

Pola makan yang seimbang, tidur yang cukup, dan menghindari alkohol dan kafein dalam jumlah berlebihan dapat memiliki dampak positif pada tingkat stres. Menjaga pola hidup ini telah terbukti bisa membuat suasana hati jadi lebih baik.

5. Hubungan Sosial

Berbicara dengan teman atau anggota keluarga bisa memberi kesempatan untuk mengeluarkan perasaan dan mendapatkan dukungan. Kadang-kadang, sekadar mengetahui bahwa ada orang yang peduli bisa membuat perbedaan besar.

6. Lakukan Hobi dan Kegiatan Menyenangkan

Luangkan waktu untuk hobi atau kegiatan yang disukai. Menyibukkan diri dengan sesuatu yang dinikmati bisa menjadi cara yang efektif untuk mengalihkan perhatian dari stres. Jika sumber stres adalah situasi atau orang tertentu, melakukan hobi sendiri akan membantu mengurangi kontak dengan pemicu stres.

Cara Mengatasi Depresi

Mengobati depresi adalah proses kompleks yang sering membutuhkan kombinasi dari berbagai strategi. Dalam beberapa kasus, perawatan medis dan profesional mungkin diperlukan. Berikut adalah pendekatan sekaligus menjawab apa perbedaan stres dan depresi dari sisi pengobatan!

1. Konsultasi dengan Profesional

Konsultasi dengan Profesional

Terapis atau psikolog dapat membantu dalam mengidentifikasi dan mengobati depresi melalui terapi bicara dan strategi pengelolaan lainnya. Dokter mungkin meresepkan antidepresan atau obat lain untuk membantu mengatasi gejala. Obat ini harus diambil sesuai arahan dan di bawah pengawasan dokter.

2. Lakukan Terapi

Lakukan Terapi

Melakukan Cognitive Behavioral Therapy (CBT) adalah jenis terapi yang akan membantu dalam mengidentifikasi pola pikir dan perilaku negatif dan menggantinya dengan lebih positif. CBT ini bisa mengobati berbagai gangguan kesehatan mental, termasuk depresi, kecemasan, stres pasca trauma, dll.

Terapi ini didasarkan pada prinsip bahwa pikiran, perasaan, dan perilaku saling terkait, dan bahwa mengubah cara seseorang berpikir dapat mengubah perasaan dan perilakunya. Dalam CBT, terapis bekerja sama dengan klien untuk mengidentifikasi dan memahami pola pikir penderita depresi.

3. Hindari Alkohol dan Obat-obatan Terlarang

Hindari Alkohol dan Obat-obatan Terlarang

Mengonsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang dapat memperburuk depresi. Dukungan dari dokter atau kelompok bantuan mungkin diperlukan jika ada masalah kecanduan. Oleh karena itu, seseorang dengan depresi sangat tidak disarankan mengonsumsi alkohol atau obat adiktif lainnya.

4. Pertimbangkan Perawatan Rawat Inap

Pertimbangkan Perawatan Rawat Inap

Dalam kasus depresi yang parah atau jika ada pikiran bunuh diri, rawat inap atau perawatan intensif mungkin diperlukan. Jika ini sudah terjadi, pastikan untuk tetap berinteraksi dengan dokter kesehatan mental dan jangan berhenti secara tiba-tiba dari perawatan tersebut.

Menghentikan obat atau terapi tiba-tiba bisa menyebabkan gejala kambuh. Semua perubahan dalam perawatan harus dilakukan dengan panduan profesional. Jika memaksa, gejala depresi bisa saja muncul tanpa bisa diatasi dengan tanggap.

Perlu diingat bahwa setiap individu berbeda, dan apa yang berhasil untuk satu orang mungkin tidak efektif untuk yang lain. Proses mengobati depresi sering memerlukan waktu dan kesabaran, serta kombinasi dari berbagai pendekatan di atas.

Stress vs depresi adalah dua konsep berbeda dalam Psikologi. Tentang apa perbedaan stres dan depresi, dapat dipahami bahwa stres adalah respons alami terhadap tuntutan sehari-hari dan bisa diatasi secara mandiri. Sementara depresi mengarah pada percobaan bunuh diri dan butuh bantuan profesional.

Baca Juga: Cara Mengelola Stres dan Emosi Negatif

Bagikan:
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x