Pengertian delusi merupakan salah satu jenis gangguan mental yang cukup serius karena masuk kedalam golongan gangguan psikotik. Penderitanya akan mengalami kondisi diskoneksi dari kenyataan yang membuatnya seakan berada dalam keadaan yang tidak sebenarnya.

Pengidap gangguan mental ini meyakini dengan jelas sesuatu hal yang tidak realistis atau bukan fakta sebenarnya. Seseorang yang mengalami gangguan delusi akan berpegang teguh pada apa yang ia yakini meskipun itu tidak benar.

Gangguan delusi bisa membuat pengidapnya mengalami kondisi yang tidak realistis menurut pandangan atau keyakinannya, misalnya:

  1. Menyakini diri mempunyai kekuatan super
  2. Selalu merasa selalu dalam bahaya
  3. Mempunyai hubungan khusus dengan tokoh terkenal (artis)

Sebenarnya selain dari tiga kondisi diatas masih banyak lagi kondisi lainnya yang terjadi pada orang yang mengalami gangguan ini.

Untuk lebih memahami lebih banyak mengenai delusi menurut psikologi, Kamu bisa baca penjelasan pengertian lengkapnya pada artikel ini.

Pengertian Delusi

Dalam psikologi, pengertian delusi adalah keyakinan salah yang membuat penderitanya mengalami kesulitan membedakan hal yang nyata dan yang tidak. Biasanya kondisi ini terjadi pada individu yang mengalami gangguan jiwa seperti skizofrenia, gangguan bipolar, dan demensia. Namun dalam beberapa kasus bisa juga terjadi pada orang sehat dengan kondisi tertentu, seperti stres dan depresi.

Perlu Kamu ketahui bahwa delusi merupakan gangguan psikologis yang cukup serius karena bisa merugikan si pengidap dan orang lain yang dekat dengannya.

Gejala awal dari gangguan mental ini adalah munculnya halusinasi atau gangguan persepsi, sehingga seseorang bisa merasa, mendengar, mencium hingga melihat sesuatu yang sebenarnya tidak nyata.

Salah satu tanda seseorang mengidap gangguan delusi adalah keyakinannya yang kuat terhadap sesuatu hal yang salah atau bertentangan dengan kenyataan.

Gangguan delusi bisa saja terjadi akibat kesalahan dalam menafsirkan suatu kejadian atau peristiwa tertentu. Selain itu kondisi ini bisa juga terjadi pada seseorang yang mengalami paranoia.

Tidak hanya itu, pengertian delusi juga merupakan bagian dari gangguan psikotik yang bisa terjadi bersamaan dengan halusinasi. Ini sama halnya dengan gangguan skizofrenia.

Delusi dan halusinasi merupakan hal yang berbeda meskipun dalam beberapa kondisi keduanya bisa terjadi secara bersamaan. Perbedaan antara delusi dan halusinasi adalah bahwa halusinasi merupakan perasaan yang tidak nyata seperti mendengar atau melihat sesuatu yang tidak nyata, sedangkan delusi merupakan keyakinan kuat pada sesuatu yang salah.

Walaupun antara delusi dan halusinasi merupakan gangguan yang berbeda, keduanya sama-sama membuat penderitanya mengalami kondisi false reality (realitas palsu)

Seseorang yang mengalami delusi bisa meyakini sesuatu yang aneh atau tidak aneh. Selain itu biasanya ciri dari delusi adalah keyakinan kuat tentang sesuatu yang mustahil pernah terjadi.

Ada juga delusi yang tidak aneh (realistis), yaitu keyakinan kuat pada sesuatu yang mungkin benar, misalnya keyakinan bahwa seseorang sedang jatuh cinta padanya, merasa orang lain sedang mengawasinya, atau keyakinan bahwa pasangannya telah selingkuh. Akan tetapi biasanya keyakinan tersebut berlebihan.

Gejala dan Penyebab Delusi

Untuk mengetahui apakah seseorang mengalami gangguan delusi adalah dengan melakukan uji gangguan kesehatan mental. Biasanya uji kesehatan gangguan mental ini dilakukan orang seorang dokter atau profesional.

Umumnya langkah pertama seorang profesional psikolog untuk mengenali gejala delusi adalah menyelidiki riwayat medis dari pasien. Setelah itu profesional akan melakukan pemeriksaan medis.

Gejala utama dari delusi adalah halusinasi. Namun biasanya dilakukan dengan menggunakan tes pencitraan seperti MRI (Magnetic Resonance Imaging) untuk memisahkan kondisi lain pada penderitanya seperti epilepsi atau alzheimer yang bisa menjelaskan gejalanya.

Apabila ternyata sebab dari gangguan kesehatan mental ini masih samar (belum jelas) maka bisa dirujuk ke psikolog atau psikiater profesional. Biasanya nantinya mereka akan menggunakan berbagai metode seperti wawancara untuk bisa membuat diagnosis.

Sebagai informasi tambahan, para profesional akan fokus menggunakan DSM-IV (Diagnostik Statistic of Mental Disorder). Tujuannya adalah untuk membantu menilai gejala berdasarkan kriteria pada diagnostik.

Untuk bisa mendiagnosis gangguan delusi menggunakan DSM-IV individu tersebut harus mempunyai halusinasi realistis yang berlangsung sekitar satu bulan.

Apabila ternyata individu tersebut tidak memenuhi kriteria penyakit skizofrenia maka bisa disimpulkan bahwa ganggaun delusi yang terjadi tidak berbarengan dengan jenis dari halusinasi.

Menurut psikolog, delusi terjadi karena faktor biologis dan faktor lingkungan. Faktor biologis seperti kelainan dalam kimia otak, dan faktor lingkungan, seperti tekanan emosional atau stres.

Berdasarkan teori lain juga menyatakan bahwa delusi bisa berasal dari keyakinan dan pandangan salah yang didapatkan seseorang sejak kecil selama bertahun-tahun, sehingga mereka menganggapnya sebagai kenyataan.

Jenis-Jenis Delusi

Jenis-Jenis Delusi - Gangguan Kesehatan Mental

Setelah paham pengertian dan gejala delusi, saatnya kita untuk memahami jenisnya. Ada banyak jenis delusi yang bisa terjadi berdasarkan gejala yang terjadi pada penderitanya, berikut jenis-jenis delusi:

1. Delusi Erotomania

Jenis delusi erotomania adalah keyakinan bahwa seseorang yang terkenal atau mempunyai status sosial tinggi seperti artis atau selebgram sedang jatuh cinta kepadanya.

Seseorang yang mengalami gangguan delusi jenis ini akan meyakini bahwa orang yang terkenal tersebut sebenarnya menyukai dirinya.

Tidak heran jika penderitanya mempunyai perilaku menguntit untuk berusaha melakukan kontak dengan orang yang mereka yakini mencintainya.

2. Delusi Grandiose

Grandiose merupakan jenis delusi yang membuat penderitanya akan meyakini bahwa mereka mempunyai bakat, kekayaan, kekuasaan, pengetahuan atau ketenaran yang berlebihan. Padahal hal tersebut belum pasti atau bahkan bukan yang sebenarnya. Inilah yang membuat penderitanya akan terlihat seperti seorang yang narsis (narsistik).

Baca Juga: Pengertian Gangguan Kepribadian Narsistik

Berikut beberapa contoh perilaku yang menunjukkan delusi grandiose yaitu:

  1. Merasa sangat kaya
  2. Meyakini bahwa ia adalah penemu hebat
  3. Percaya bahwa ia punya kekuatan super
  4. Yakin bisa menyembuhkan berbagai penyakit
  5. Merasa sangat terkenal

3. Delusi Penganiayaan (Persecutory)

Persecutory atau delusi penganiayaan merupakan gangguan delusi yang membuat penderitanya merasa seseorang sedang berusaha menyakitinya. Oleh karena itu mereka akan merasa bahwa orang lain sedang memata-matai, membuntuti, akan menipu bahkan hendak menganiayanya.

Penderita gangguan penganiayaan yakin bahwa seseorang berencana menyakiti mereka, sehingga ada beberapa gejala yang bisa terjadi pada penderitanya seperti:

  1. Depresi
  2. Gangguan Kecemasan
  3. Selalu berpikir negatif terhadap diri sendiri
  4. Sulit tidur

Baca Juga: Apa itu Gangguan Kecemasan (Social Anxiety Disorder)?

4. Delusi Cemburu (Jealous)

Jenis delusi cemburu adalah gangguan delusi yang membuat penderitanya mempunyai keyakinan secara terus menerus bahwa pasangannya tidak setia (selingkuh) atau sedang menyimpan kebohongan. Keyakinan ini bisa muncul tiba-tiba walaupun tanpa adanya fakta yang kuat untuk membuktikannya.

Pengidap gangguan ini selalu yakin bahwa saat ia tidak bersama pasangannya, maka pasangannya bertemu dengan kekasih gelapnya (selingkuhannya). Atau pasangannya sedang berkomunikasi dengan selingkuhannya.

Delusi cemburu berbeda dengan rasa cemburu yang biasanya orang-orang alami. Gangguan delusi cemburu bisa menyebabkan munculnya perilaku extrem dan tidak normal seperti mengecek semua isi di hp pasangannya atau menghubungi semua kontak perempuan di hp pasangannya. Tujuan utamanya ialah untuk mencari bukti bahwa pasangannya selingkuh. Padahal faktanya mungkin saja pasangannya adalah orang yang setia.

Oleh karena itu tidak heran apabila pengidap delusi ini seringkali salah menilai dan mengartikan perilaku dari pasangannya.

5. Delusi Somatik

Delusi somatik adalah jenis gangguan delusi yang membuat pengidapnya yakin bahwa ada yang salah dengan tubuhnya, seperti mengalami gangguan medis. Kondisi ini bisa membuat pengidapnya percaya bahwa ia mempunyai gangguan kesehatan seperti kanker dan lain sebagainya.

Dalam beberapa kasus bahwa bisa saja penderita delusi ini akan merasa bahwa ia memiliki penyakit langka atau kehilangan anggota tubuh bagian dalam. Padahal tidak ada bukti yang kuat tentang hal yang mereka yakini tersebut, walaupun sudah menjalani berbagai tes medis.

Alhasil walaupun mereka tahu hasil tes medis adalah normal, mereka tetap saja percaya bahwa ada yang salah dengan fisiknya.

6. Delusi Campuran (Mixed)

Apabila seorang pengidap delusi tidak mengalami 5 jenis delusi yang sudah Kami sebutkan sebelumnya, bisa jadi ia masuk kedalam jenis delusi campuran (tidak spesifik).

Delusi mixed biasanya terjadi pada seseorang yang mengalami lebih dari satu jenis gangguan delusi selain dari 5 delusi (erotamania, grandoise, delusi penganiayaan, cemburu, dan delusi somatik). Oleh karena itu delusi mixed mendapat sebutan sebagai jenis delusi yang tidak bisa ditentukan atau tidak spesifik.

Cara Mengobati Delusi

Aawalnya mengobati seseorang yang mengalami delusi mungkin akan sangat sulit karena mereka sendiri tidak pernah menyadari bahwa apa yang mereka yakini adalah salah atau tidak nyata. Inilah yang terkadang membuat pengidapnya terkesan resisten (kebal) terhadap pengobatan.

Terapi dan medikasi bisa membantu pengobatan delusi. Terapi bisa membantu penderita delusi untuk bisa memahami dan mengatasi sumber perasaan dan keyakinan yang memicu delusi. Selain itu dengan terapi juga bisa membantu mereka mempelajari teknik untuk membuat pertimbangan terhadap keyakinan mereka yang salah.

Medikasi, seperti antipsikotik, juga bisa membantu mengurangi atau mengatasi gejala delusi dengan cara mengubah kimia dalam otak untuk membantu mengatasi berbagai hal yang bisa memicu atau memperburuk delusi.

Perlu Kamu ketahui juga bahwa setiap individu berbeda dan beberapa dari mereka mungkin membutuhkan lebih banyak waktu dan bantuan untuk bisa mengatasi gangguan delusi.

Dengan kesabaran dan pengobatan yang tepat, banyak penderita delusi yang bisa sembuh. Alhasil mereka akan kembali memulihkan kendali atas pikiran dan keyakinan, untuk memulai hidup yang lebih bahagia dan sehat dengan keyakinan yang realistis.

Itulah pembahasan tentang pengertian delusi, jenis-jenis, gejala, penyebab dan cara mengobatinya. Untuk belajar lebih banyak tentang psikologi kamu bisa baca artikel lainnya di DimenPSI.

Sumber:

  1. https://www.simplypsychology.org/definition-of-delusion.html
  2. https://www.alodokter.com/sering-dianggap-sama-ini-perbedaan-ilusi-delusi-dan-halusinasi
  3. https://www.halodoc.com/artikel/perlu-diketahui-inilah-beberapa-jenis-gangguan-delusional-yang-umum-terjadi
  4. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9599-delusional-disorder
Bagikan:
5 2 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x