Warga Indonesia lebih sering menyebut orang dengan gangguan mental sebagai orang sakit jiwa. Namun, nyatanya ada beberapa jenis gangguan mental yang memiliki gejala berbeda. Berbagai jenis penyakit mental ini sangat berpengaruh terhadap emosi, pola pikir, dan perilaku dalam diri seseorang.
Maka dari itu, orang-orang perlu mencegahnya sejak awal dengan selalu berpikir positif, membiasakan diri bercerita dengan orang terdekat, dan tidak memendam amarah terlalu lama. Untuk memahami tentang kesehatan mental secara lebih jelas, mari mengenal macam-macam gangguan mental.
10 Jenis Gangguan Mental dan Penjelasannya
Ada beberapa penyebab yang dapat membuat seseorang mengalami gangguan mental, dan biasanya penyebab ini akan dibagi menjadi 2 kategori yakni faktor biologis dan faktor psikologis. Faktor biologis di sini dapat meliputi kerusakan otak akibat benturan, infeksi, dan gangguan pada fungsi sel saraf otak.
Hal ini berbeda dengan faktor psikologis yang meliputi peristiwa traumatik, perasaan rendah diri berlebih, kehilangan orang tua secara tiba-tiba, dan lain sebagainya. Untuk membantu orang-orang yang ingin mempelajari tentang jenis gangguan jiwa, berikut kami bagikan informasi lengkapnya:
1. Depresi
Jika dibandingkan dengan jenis-jenis penyakit mental lainnya, depresi adalah yang paling sering didengar oleh banyak orang. Depresi merupakan sebuah kondisi di mana seseorang mengalami gangguan pada suasana hatinya, sehingga mereka akan merasa sedih secara terus-menerus.
Namun, tidak semua orang yang memiliki perasaan sedih secara terus-menerus bisa dianggap sedang menderita penyakit mental ini. Sebab, ada beberapa gejala depresi sendiri yang harus diketahui oleh banyak orang, yaitu:
- Selalu merasa bersalah dan sering menyalahkan diri saat terjadi kegagalan maupun kesalahan dalam hidupnya.
- Selalu merasa cemas dan khawatir yang berlebihan terkait hal-hal yang terjadi dalam hidupnya.
- Menjadi apatis terhadap lingkungan di sekitarnya.
- Tidak tertarik lagi dengan hal-hal yang sebelumnya sering dilakukan dan tidak memiliki motivasi untuk menjalani hidup.
- Suasana hati tidak stabil dan cenderung selalu dalam kondisi buruk ataupun sedih yang berlebihan.
2. Gangguan Kecemasan
Tidak hanya bisa dialami oleh orang dewasa, tapi gangguan kecemasan juga bisa dianggap sebagai jenis gangguan mental pada remaja yang harus diwaspadai. Ada berbagai hal yang dapat membuat seseorang mengalami gangguan mental ini, dan salah satunya adalah karena faktor lingkungan.
Umumnya, gangguan kecemasan terjadi ketika seseorang sudah tidak mampu menahan dan menangani rasa cemasnya lagi. Sama halnya seperti jenis penyakit gangguan mental sebelumnya, gangguan kecemasan juga memiliki beberapa gejala, seperti:
- Sering merasa tegang dan selalu dalam bahaya di mana pun mereka berada.
- Takut hilang kendali, takut mati, takut gila, dan sering takut pada hal apapun itu.
- Mengalami susah tidur secara berkelanjutan.
- Sering merasa khawatir terhadap hal-hal yang terjadi dalam hidupnya, sehingga perasaan ini membuatnya panik.
- Sulit berkonsentrasi dan sering berbicara cepat saat bersama dengan orang lain.
3. Skizofrenia
Sebutan untuk gangguan mental yang membuat penderitanya mengalami halusinasi, delusi, dan kekacauan berpikir adalah skizofrenia. Mungkin sebagian orang masih menganggap istilah ini cukup asing, tapi tak sedikit juga yang sudah cukup paham dengan kondisi penyakit mental satu ini.
Seseorang yang menderita penyakit ini akan mengalami kesulitan untuk membedakan kehidupan nyata dan kehidupan yang ada di dalam pikirannya. Selain itu, pasien skizofrenia juga bisa menunjukkan beberapa gejala lainnya yang di antaranya adalah:
- Mengalami gangguan tidur secara berkelanjutan, seperti susah tidur atau tidur terlalu lama.
- Lebih sering marah, curiga, dan cemas terhadap hal-hal yang terjadi dalam kesehariannya.
- Lebih sering berganti teman atau kelompok sosial tanpa alasan yang jelas.
- Mengisolasi atau menutup diri dari teman-teman dan keluarganya.
- Sulit berkonsentrasi yang membuatnya kesulitan untuk mengerjakan tugas di sekolah maupun di tempat kerja.
Baca Juga: Mentally Exhausted
4. Gangguan Psikotik
Salah satu jenis gangguan mental yang masih terdengar asing bagi sebagian orang adalah gangguan psikotik. Cukup berbeda dengan beberapa jenis penyakit mental sebelumnya, gangguan psikotik akan sangat berkaitan dengan kesadaran seseorang.
Jadi, tak heran jika kesadaran pasien gangguan psikotik akan terganggu. Sementara untuk beberapa gejala yang dapat dialami oleh pasien gangguan psikotik adalah:
- Mengalami halusinasi seperti merasakan, melihat, maupun mendengar sesuatu yang sebenarnya tidak ada.
- Mengalami delusi yang merupakan keyakinan yang salah dan tidak akan berubah meski sudah dikatakan bahwa itu salah.
- Cara bicaranya berubah menjadi tidak jelas dan tidak ada maknanya.
- Kehilangan minat pada kebersihan pribadi, seperti malas mandi dan lain-lainnya.
- Gerakannya lebih lambat dibanding sebelum menderita penyakit ini.
5. Obsessive-compulsive Disorder (OCD)
Meski sama-sama membuat seseorang mengalami kecemasan yang berlebih, tapi gangguan mental ini berbeda dengan gangguan kecemasan. Biasanya, pasien gangguan OCD cenderung memiliki kecemasan pada suatu hal tertentu yang membuatnya melakukan aktivitas secara berulang kali.
Bahkan, ada beberapa pasien OCD yang sering mencuci tangannya hingga puluhan kali, karena mereka takut terkena penyakit yang dapat membahayakan dirinya. Sedangkan gejala dari pasien OCD dapat meliputi beberapa perilaku yang tidak biasa, seperti:
- Mandi atau membersihkan diri secara berulang kali.
- Memeriksa beberapa bagian rumahnya secara berulang kali, seperti apakah kompor sudah dimatikan, apakah rumah sudah dikunci, dan lain sebagainya.
- Menimbun barang-barang yang sebenarnya sudah tidak terpakai lagi seperti surat, koran, kardus, dan barang-barang sejenis ini lainnya.
- Mengulangi kalimat yang diucapkannya, agar setiap kata yang dikeluarkan bisa tersampaikan secara lebih jelas.
6. Gangguan Stres Pascatrauma
Masih ada sebagian orang yang belum terlalu paham dengan jenis gangguan kesehatan mental yang satu ini. Gangguan stres pascatrauma merupakan sebuah kondisi di mana seseorang akan merasa tertekan saat menghadapi suatu hal tertentu yang berkaitan dengan trauma yang pernah dialaminya.
Trauma ini bisa terjadi dari masa kecilnya, bencana yang pernah dialami sebelumnya, dan hal-hal seperti ini lainnya. Meskipun rasa takut ini tidak akan muncul sepanjang waktu, tapi perasaan itu tetap akan mengganggu jika terus diabaikan. Lalu, apa saja gejala dari gangguan stres pascatrauma?
- Sering teringat pada peristiwa yang membuatnya trauma seperti kenangan buruk, bencana, dan lain sebagainya.
- Enggan membicarakan atau bahkan memikirkan tentang peristiwa yang membuatnya trauma.
- Sering menyalahkan diri sendiri atas keputusan yang telah diambilnya.
- Mengalami perubahan perilaku dan emosi secara drastis.
- Tidak berani berpisah dari orang tuanya (berlaku untuk pasien yang masih anak-anak).
Baca Juga: Gangguan Mental Emosional
7. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) juga termasuk macam-macam jenis gangguan mental yang dapat dialami orang dewasa, remaja, maupun anak-anak. Kondisi gangguan mental ini dapat membuat seseorang hiperaktif, sulit fokus atau konsentrasi, dan menjadi lebih impulsif.
Untuk menghadapi anak-anak yang mengalami kondisi seperti ini, orang tua, guru, dan orang-orang dewasa di sekitarnya harus selalu memperhatikan perilaku sang anak. Sebab, ADHD tidak bisa disembuhkan secara sepenuhnya. Sementara untuk gejalanya sendiri adalah:
- Sulit memusatkan perhatian saat beraktivitas di luar maupun di dalam rumah.
- Memiliki perilaku yang impulsif dan hiperaktif.
- Tidak bisa diam dan mudah lupa dengan apa yang sudah pernah dilakukannya.
- Mengalami kesulitan belajar yang membuatnya lebih sulit menulis dan membaca.
8. Gangguan Mood
Dapat dilihat dari namanya, jenis gangguan mental anak satu ini sangat berkaitan dengan suasana hati yang dirasakan oleh seseorang. Pasien penderita gangguan mood dapat mengalami kebahagiaan dan kesedihan berlebih hingga di batas normal. Berikut adalah gejala lain dari penyakit mental ini:
- Sering merasa putus asa dan tidak berdaya, serta merasa tidak mampu untuk melakukan suatu hal.
- Suasana hati sering berubah dari sedih, cemas, bahagia, takut, hingga kosong.
- Mengalami gangguan tidur seperti sulit tidur atau kebanyakan tidur.
- Perubahan nafsu makan yang drastis dan membuat berat badan turun atau naik.
9. Gangguan Makan
Beberapa jenis gangguan makan yang wajib diketahui oleh semua orang adalah anoreksia, bulimia, binge eating disorder, dan lain sebagainya. Berbeda dengan beberapa jenis penyakit mental sebelumnya, untuk pasien gangguan makan biasanya menunjukkan tanda-tanda seperti:
- Gangguan makan berlebihan yang membuat berat badannya naik drastis.
- Kurang minat pada makanan yang membuat berat badannya turun drastis.
- Mengalami masalah pencernaan secara berkelanjutan.
10. Psikosomatis
Sudah ada banyak orang yang mengenal jenis penyakit mental satu ini. Psikosomatis akan membuat seseorang merasa memiliki masalah fisik yang sebenarnya berasal dari cara pikirnya sendiri. Berbagai gejala dari kondisi ini adalah:
- Muncul rasa cemas dan gelisah yang berlebihan saat melakukan aktivitas tertentu.
- Mudah lelah dan nyeri meski tidak melakukan aktivitas berat.
- Telapak tangan berkeringat dan terkadang mengalami sesak napas.
Setelah mengetahui apa saja jenis gangguan mental yang sering dialami oleh banyak orang, Anda harus lebih menghindari hal-hal yang dapat membuat gangguan jiwa ini menyerang mental Anda. Mulailah menjaga kesehatan mental selayaknya menjaga kesehatan fisik Anda.
Baca Juga: Gangguan Mental Organik