Kalau biasanya yang emosional itu orang dewasa, ternyata anak-anak juga memiliki masa emosional bahkan sejak balita. Orang tua perlu memahami bagaimana cara mengendalikan emosi pada anak, agar tidak menjadi karakter negatif saat sudah dewasa nanti.

Emosi dikaitkan dengan sebuah reaksi dari diri sendiri, sebagai dampak bagaimana seseorang menghadapi dan berupaya mengatasi sebuah masalah atau kondisi tertentu. Anak-anak usia dini, kebanyakan belum paham bagaimana mengontrolnya sehingga sangat dibutuhkan peran orang tua.

11 Cara Mengendalikan Emosi pada Anak

Berupaya mengendalikan emosi merupakan salah satu upaya membangun karakter positif dari anak, memang harus dimulai dari orang tua sebagai role model. Oleh karena itu, sangat penting beberapa cara yang bisa diajarkan kepada buah hati.

1. Beri Contoh Pengendalian Emosi yang Benar

Beri Contoh Pengendalian Emosi yang Benar

Dimulai dari orang tua, yang memberikan contoh cara mengontrol emosi yang tepat. ketika Anda marah atau sedang emosi, coba redam dengan cara yang tepat. Misalnya, menjauh terlebih dahulu dari anak lalu lakukan aktivitas pengalihan emosi.

Anak akan melihat hal tersebut sebagai salah satu acuan, ketika mereka marah. Sehingga tidak meluapkan emosi berlebihan. Ingat! Anak adalah peniru ulung, jika Anda memberikan contoh baik maka mereka akan meniru yang baik.

2. Beri Waktu Meluapkan

Beri Waktu Meluapkan

Ketika anak sedang emosi, beri mereka kesempatan untuk meluapkan emosi tersebut sebentar. Misalnya dengan berteriak atau menangis. Cara ini akan membantu anak untuk meredakan emosi yang sedang tinggi, ketimbang langsung menyuruh mereka diam dan berhenti emosi.

Jika anak tidak diberikan ruang untuk meluapkan emosi, maka semua emosi yang terpendam akan menjadi hal yang siap meledak suatu saat nanti, dimana orang tua akan sulit untuk menanganinya.

Apalagi jika terdapat pengaruh emosi ibu terhadap anak, maka ketika tidak diluapkan menjadi sebuah penyakit hati yang tidak baik.

3. Terapkan Trik Menenangkan Diri

Cari Sumber Masalah

Beda anak akan beda pula cara emosinya, namun untuk cara menenangkan diri tidak berbeda. Salah satunya adalah dengan meminta anak duduk diam selama beberapa menit, sambil membuat pikirannya lebih tenang.

Bisa juga dengan memintanya menarik nafas perlahan-lahan lalu menghembuskannya pelan-pelan, sampai anak merasa tenang dan dapat berbicara tanpa emosi lagi.

Selama proses ini, jangan mengintimidasi anak dengan pertanyaan seputar emosinya. Cobalah untuk sama-sama tenang, agar nantinya Anda dan mereka bisa bersama-sama pula mencari akar masalah dan solusi terbaik ketimbang emosi.

Meskipun terkadang sulit, namun cara mengendalikan emosi ibu pada anaknya akan sama dengan pengendalian emosi anak-anak. Kalau Anda berhasil mengendalikan emosi sendiri, maka anak akan memiliki ruang untuk meluapkan emosinya.

Baca Juga: Cara Menahan Emosi pada Anak

4. Cari Sumber Masalah

Cari Sumber Masalah

Setiap emosi pasti ada sumbernya, Anda wajib mencari tahu apa sumbernya. Supaya dapat diatasi dengan tepat tanpa adanya emosi yang berlebihan.

Bagaimana caranya? Memang akan berbeda cara mengendalikan emosi anak usia 4 kebawah dengan usia di atasnya. Namun pro aktif orang tua akan sangat dibutuhkan, dengan cara lemah lembut menanyakan apa masalah yang menyebabkannya emosi.

Jangan pernah mendiamkan saja ketika anak emosi, hal tersebut justru akan membuatnya semakin emosi dan tidak tahu cara melampiaskannya dengan benar.

5. Beri Pemahaman Emosi Negatif

Beri Pemahaman Emosi Negatif

Emosi negatif muncul ketika ada ketidakpuasan terhadap sesuatu, jika ketidakpuasan itu dialihkan menjadi penerimaan kondisi dengan rasa ikhlas dan sabar maka anak akan lebih bisa menahan emosi mereka.

Anak tidak akan tahu bahwa emosi berlebihan itu salah, jika tidak diberikan pemahaman yang tepat. Jadi, sudah menjadi tugas orang tua untuk memberikan penjelasan bahwa emosi negatif yang menyebabkan marah itu tidak baik.

Akan lebih baik jika disalurkan pada kegiatan yang lebih positif, sehingga anak menjadi paham bahwa emosi yang tak terkendali itu memang merupakan sesuatu yang tidak perlu dilakukan.

Ini juga akan sangat berguna sebagai cara mengendalikan emosi pada anak remaja, dengan pola pikir yang semakin baik. Supaya mereka bisa lebih aware ketika emosi mulai muncul sebab ada konsekuensi menjadi emosi negatif yang tidak baik.

6. Ajak Berhitung

Ajak Berhitung

Salah satu cara lainnya yang bisa dilakukan adalah dengan mengajak anak berhitung, ketika mereka sedang emosi. Mungkin terkesan tidak nyambung, namun berdasarkan penelitian independen yang dilakukan ternyata berhitung sangat bermanfaat meredakan emosi.

Sebagai contoh cara mengendalikan emosi pada anak balita, dengan memintanya berhitung. Misalnya, saat kesal karena mainannya rusak maka minta anak untuk menghitung jumlah mainannya yang masih dalam kondisi bagus dan layak pakai.

Kemudian beri pengertian bahwa mainan rusak masih bisa diperbaiki, mereka juga masih dapat menggunakan mainan lain yang tidak rusak. Selain membantu anak meredam emosi, Anda sudah membantunya memahami hal seputar mainan dan cara menjaganya supaya tidak rusak.

7. Buat Grafik Kemarahan

Buat Grafik Kemarahan

Ini akan menjadi cara mengendalikan emosi pada anak yang cukup jitu, bisa dimulai sejak dini supaya anak bisa menakar emosinya.

Sebagai contoh, sepakati beberapa warna untuk menjelaskan tingkat kemarahan si kecil. Ada warna merah ketika amarahnya sangat tinggi, kemudian warna oranye kalau tidak terlalu tinggi, warna kuning untuk amarah yang bisa diredam, dan warna hijau ketika marahnya sudah reda.

Setiap kami mereka marah, beri kesempatan untuk memilih warna sesuai tingkat kemarahan tersebut. lalu setelah anak tenang, mintalah dia untuk menjelaskan kenapa emosinya sampai pada tingkat warna pilihannya tersebut.

8. Ajarkan Tidak Berkata dan Berbuat Kasar

Ajarkan Tidak Berkata dan Berbuat Kasar

Berikutnya cara mengatasi gangguan emosional pada anak adalah dengan melarangnya melakukan perbuatan dan mengucapkan kata kasar. Bimbing mereka untuk mencari pelampiasan emosi yang lebih positif.

Misalnya dengan pindah lokasi dari posisi marah ke tempat lain, atau menuliskan apa kekesalannya pada selembar kertas. Ingat! Cara orang tua membantu anak mengendalikan emosi sejak kecil, akan menjadi sebuah kebiasaannya saat sudah besar nanti.

9. Orang Tua Jangan Mengancam

Orang Tua Jangan Mengancam

Tidak bisa dipungkiri bahwa tidak sedikit orang tua menganggap dengan mengancam anak, akan membuatnya takut dan berhenti marah.

Hindari untuk mengancam anak ketika dia sedang emosi, alih-alih menenangkan Anda hanya akan membuat kondisi hatinya semakin tidak bagus. Misalnya saat anak emosi keluarlah kalimat orang tua “Kalau kamu masih marah, malam ini tidak usah makan”.

Baca Juga: Buku Psikologi Anak Usia Dini

10. Pastikan Pergaulan Anak

Pastikan Pergaulan Anak

Pergaulan menjadi salah satu pemicu emosi anak yang tidak terkendali, apalagi kalau bertemu teman-teman yang kurang baik karakternya maka anak bisa saja terbawa arus negatif tersebut.

Ini adalah cara mengatasi emosi pada anak usia dini sampai usia beranjak dewasa, yang perlu masuk ke dalam alternatif pengendalian emosi anak.

11. Ajak Istirahat

Ajak Istirahat

Cara akhir setelah semua cara di atas dilakukan adalah mengajak anak untuk istirahat dan tidur. Dengan beristirahat maka emosi anak dengan sendirinya akan mereda, kemudian saat dia sudah bangun maka kondisi emosinya akan lebih terkontrol

Mengajak anak untuk istirahat, juga ampuh sebagai salah satu cara mengatasi emosi yang meledak-ledak. Namun tetap perlu diberikan ruang bagi anak untuk meredakan emosinya sendiri

Jangan abaikan kondisi emosional anak setiap kali dia melampiaskannya., orang tua perlu menerapkan cara mengendalikan emosi pada anak agar anak tidak tumbuh menjadi di sosok pendendam dan tidak bisa beradaptasi.

Baca Juga: Cara Mengatasi Emosi Anak Usia 2 Tahun

Bagikan:
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x