Ketika mengarungi kehidupan, kita akan dihadapkan oleh berbagai perasaan. Mulai dari marah, sedih, senang, hingga takut. Rotasi semua perasaan itu pun tidak bisa ditebak, seperti halnya merasa takut berlebihan. Namun, pernahkan Anda berpikir sebenarnya rasa takut dalam psikologi itu apa.
Semasa kecil, kita hanya diberikan porsi untuk merasakan dan memberi respon terhadap perasaan-perasaan yang muncul semau kita. Lalu ketika beranjak dewasa, berangsur-angsur diri mengalami pendewasaan dengan adanya pengelolaan perasaan-perasaan tersebut.
Bermacam-macam pengelolaan itu, akhirnya membawa seseorang menuju sebuah pengetahuan akan dirinya sendiri dan pengetahuan tentang perasaan tersebut. Maka dari itu, pada akhirnya seseorang bisa lebih bijak dalam mengelola emosi atau perasaan-perasaan yang menghampirinya.
Apa itu Rasa Takut dalam Psikologi Menurut Para Ahli
Menurut para ahli psikologi yang berkicimpung di bidang kesehatan mental, perasaan takut adalah jenis emosi manusia yang paling dasar dan kuat. Jadi tidak heran, jika Anda menemui orang dengan ketakutan berlebihan ataupun orang tanpa rasa takut sekalipun.
Sebab hal itu berhubungan dengan pengelolaan emosi dan karakter atau pembawaan orang yang bersangkutan. Di satu waktu, orang dengan penguasaan emosi yang lemah dan cenderung dikuasai oleh perasaan, dapat mengalami kelumpuhan keberanian.
Oleh karena itu, respon yang diberikan pada tubuh berupa lemas, keringat dingin, tidak bisa berbicara, mulas, sakit perut, dan lain sebagainya. Bagi sebagian orang, hal tersebut mungkin terkesan negatif dan tidak menguntungkan sama sekali.
Namun menurut para psikologi, dengan adanya perasaan tersebut, manusia jadi punya kendali atau kewaspadaan terhadap suatu hal. Sebab, manusia tidak hanya akan dihadapkan dalam situasi-situasi yang baik, aman, dan menguntungkan.
Melainkan, juga akan dihadapkan dengan situasi buruk seperti halnya bencana. Meskipun begitu, jika Anda beberapa kali mengalami ketakutan, tidak perlu risau, karena itu merupakan hal yang wajar dan normal. Anda hanya perlu berlatih untuk menguasai diri ketika perasaan tersebut menyergap.
Penyebab Rasa Takut
Jika berbicara tentang penyebab rasa takut, hasilnya akan beragam. Mengingat setiap orang memiliki ketakutan, fobia, dan latar belakang yang berbeda-beda. Ada beberapa hal yang mungkin bisa menjadi contoh karena sering terjadi di kehidupan sehari-hari.
Mulai dari ketika menonton film horor, bertemu dengan orang baru, pertama kali masuk kuliah, ketika akan presentasi, ketika menunggu hasil ujian, ketika bertemu dengan hewan-hewan tertentu, berada di atas ketinggian, memasuki rumah hantu, dan lain sebagainya.
Bagaimana Proses Rasa Takut itu Muncul?
Setelah memahami apa itu rasa takut dalam psikologi menurut para ahli beserta penyebabnya, tentu Anda pasti bertanya-tanya tentang proses munculnya perasaan itu sendiri. Bagaimana ia muncul tiba-tiba dalam keadaan-keadaan tertentu.
Respon takut yang dikeluarkan oleh tubuh pada saat-saat seperti itu karena tubuh atau keadaan psikis merasa ada ancaman bahaya yang menyerang. Oleh karena itu, kemudian seluruh tubuh memberikan respon ketakutan yang ditampakkan dari ciri fisik maupun psikologis.
Baca Juga: Cara Menyembuhkan Trauma Psikologis
Cara Menghilangkan Rasa Takut dalam Diri
Lantas, apakah ketakutan-ketakutan itu bisa dihilangkan? Untuk menghilangkan rasa takut itu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Cara-cara tersebut tidak bisa memberikan hasil secara langsung, melainkan memerlukan proses.
1. Hadapi dan Lawan Ketakutan yang Datang
Cara pertama yang bisa dilakukan dengan menghadapi dan lawan rasa takut yang datang. Jangan putar balik dan jangan berbalik. Lewati rasa takut itu. Untuk anak-anak, mungkin hal ini akan sedikit sulit jika dilakukan sendiri.
Oleh karena itu, para orang tua harus mendampingi, memberi pemahaman, dan melatih mereka agar bisa menghadapi ketakutan tersebut. Dengan adanya langkah-langkah itu, berangsur-angsur anak bisa memposisikan dirinya dan memberikan respon untuk melawan perasaan takutnya.
2. Tenangkan Diri
Tak sedikit orang yang mengalami ketakutan dalam level berbeda-beda. Ketika berada dalam keadaan tersebut, sebelum mempengaruhi pikiran dengan hal-hal positif, buat diri Anda tenang terlebih dahulu. Ambil nafas beberapa kali dan buang secara perlahan. Ulangi sampai tenang.
3. Kenali Pemicunya
Pengelolaan rasa takut yang baik juga bisa datang dari adanya pemahaman terhadap pemicu itu sendiri. Ketika memahami pemicunya, otomatis tubuh juga bisa memahami, lebih tenang, dan tidak memberikan respon berlebihan.
Sama seperti melawan rasa takut, mungkin untuk mengenali pemicunya, Anda tidak bisa berhasil hanya dalam satu kali percobaan. Melainkan, hal itu membutuhkan latihan beberapa kali bahkan seumur hidup. Namun, tidak ada hasil yang mustahil untuk sebuah usaha maksimal.
4. Berpikir Lebih Positif
Ketika sudah tenang dan mengenali pemicu munculnya perasaan takut itu, sebisa mungkin buat pikiran lebih positif. Apabila rasa takut itu menyergap ketika akan berbicara di depan umum, Anda bisa melihat seluruh audience terlebih dahulu.
Lihat semua mata yang memandang ke depan dalam beberapa detik. Tarik nafas, berikan senyuman manis kepada audience, baru kemudian mulai presentasi serileks mungkin. Jika dirasa pembahasan hari itu terlalu berat, mulailah dengan pembahasan yang ringan.
5. Keluar dari Zona Nyaman
Rasa takut itu tidak akan hilang ketika Anda tidak keluar dari zona nyaman. Oleh karena itu, obat yang paling ampuh adalah keluar dari zona nyaman Anda. Uji kepercayaan diri dengan mendatangi rasa takut itu. Tantang diri sendiri dan percaya bahwa Anda bisa melalui semua itu.
Lakukan sesuatu aktivitas yang selama ini menjadi momok ketakutan. Mulai dari yang berefek ringan. Tidak perlu terburu-buru, lakukan saja perlahan. Yang penting konsisten dan berkomitmen pada diri sendiri bahwa Anda akan keluar dari zona nyaman.
6. Hindari Pelampiasan Pada Hal-Hal Negatif
Apabila rasa takut yang datang itu berada dalam level yang cukup tinggi, sebisa mungkin menjauhlah dari hal-hal negatif seperti alkohol, obat-obatan, minuman keras, dan sejenisnya. Pun minimalkan juga penggunaan rokok yang bisa membuat tenang.
7. Beri Hadiah untuk Diri Sendiri
Jangan lupa untuk memberi hadiah pada diri sendiri ketika dirasa sudah melewati hari-hari dengan mengalahkan rasa takut tersebut. Sebab, diri sendiri perlu diapresiasi untuk segala pencapaian sekecil apapun itu. Lakukan dan buat diri Anda merasa senang untuk merayakannya.
Seperti halnya berjalan-jalan keluar rumah, menonton film di bioskop, makan makanan favorit, pergi berenang, berlibur ke suatu tempat, membeli barang-barang kebutuhan, berbelanja, beristirahat yang cukup, dan lain sebagainya.
8. Cari Bantuan Profesional
Apabila cara-cara di atas sudah dilakukan sebanyak mungkin, konsisten, dan terus menerus tetapi tidak membuahkan hasil, segera cari bantuan professional. Barangkali hasil dari usaha Anda saat itu memang tidak disadari karena pencapaiannya sedikit demi sedikit.
Pun jika tidak ada hasil sama sekali, para ahli yang profesional di bidangnya siap membantu Anda untuk keluar dari rasa takut itu. Jangan ragu untuk datang berkonsultasi dan menceritakan apa yang menjadi permasalahan saat ini.
Kesimpulan
Rasa takut dalam psikologi adalah respon dasar, kuat, normal dan wajar yang akan dikeluarkan oleh tubuh ketika menghadapi bahaya atau ancaman-ancaman tertentu. Penyebabnya bisa bervariasi. Tergantung pada fobia, latar belakang, hingga keadaan orang yang bersangkutan.
Untuk menghilangkan rasa takut itu, bisa dilakukan dengan menghadapi dan melawan rasa takut yang menyergap, menenangkan diri, mengenali pemicunya, berpikiran positif, keluar dari zona nyaman, menghindari pelampiasan pada hal-hal negatif, hingga mencari bantuan professional.