Psikolog dan psikiater adalah dua profesi yang berbeda, meskipun sama-sama menangani masalah kesehatan mental pasien. Bagi Anda yang bingung mana yang lebih baik ke psikolog atau psikiater, perlu tahu lebih banyak tentang keduanya sebelum memilih.
Di dunia medis kedua profesi tersebut memiliki fungsinya masing-masing, saling berhubungan dan terkoneksi satu sama lain. Memang ada kalanya psikolog lebih berperan tanpa harus mengunjungi psikiater, namun pada kondisi tertentu keduanya akan dibutuhkan.
Biar wawasan Anda lebih lengkap tentang keduanya, maka berikut ini penjelasan lengkap tentang persamaan dan perbedaan dua profesi yang menangani masalah kesehatan mental tersebut. penasaran?
Persamaan dan Perbedaan Psikolog dan Psikiater
Beberapa persamaan dan juga perbedaan antara psikolog atau psikiater, adalah informasi penting yang sangat dibutuhkan sebelum seseorang berkonsultasi pada salah satunya. Berikut ini penjelasannya.
1. Persamaan Psikolog dan Psikiater
Satu persamaan mendasar yang dimiliki dua profesi tersebut adalah sama-sama menangani masalah mental atau jiwa seseorang, ketika sedang tidak sehat. Mereka memiliki tujuan untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut dengan prosedur sesuai profesinya.
Psikolog, cenderung memberikan konseling untuk memahami apa yang dirasakan oleh pasien. Selanjutnya memberikan rekomendasi berupa hasil asesmen yang bisa ditindaklanjuti dengan berbagai cara.
Sementara itu psikiater, juga bertugas untuk mengidentifikasi kondisi seorang pasien dengan masalah mental. Setelah itu, diberikan solusi berdasarkan diagnosis yang didapatkan. Apakah cukup dengan pemberian obat atau terapi agar kondisi kesehatannya kembali membaik.
2. Perbedaan Psikolog dan Psikiater
Ada beberapa perbedaan antara kedua profesi tersebut sebelum menentukan lebih baik ke psikolog atau psikiater, sehingga akan memudahkan siapa saja untuk mengetahui kemanakah mereka perlu berkonsultasi terlebih dahulu saat mengalami masalah mental.
Jenjang Profesi
Psikolog merupakan lulusan jurusan psikologi, yang kemudian melanjutkan dengan mengambil S2 untuk jenjang Magister Psikologi Profesi agar bisa menerima gelar profesinya sebagai psikolog. Gelar untuk psikolog ini adalah M.Psi, Psikolog.
Beda dengan psikiater yang menempuh pendidikan kedokteran, yang mengambil jalur spesialis penanganan masalah jiwa. Nantinya, seorang psikiater yang sudah lulus spesialis tersebut akan punya gelar Sp. KJ.
Ini akan sangat mempermudah mengenali mana yang psikolog dan mana pula yang psikiater, supaya tidak salah apakah ke psikolog atau psikiater dulu untuk berkonsultasi.
Pendekatan Kepada Pasien
Psikolog akan melakukan pendekatan dengan mengenali masalah kesehatan mental seseorang melalui perubahan perilaku yang terjadi.
Untuk mengetahui perubahan tersebut, akan dibutuhkan sebuah proses wawancara dan alur tertentu yang merupakan job description dari psikolog. Mulai dari mengetahui pola tidur pasien, jadwal dan pola makan, hingga bagaimana mereka menilai sebuah kondisi.
Psikiater memiliki pendekatan lebih intensif secara diagnosis eksklusi. Dimana pasien akan melakukan serangkaian pemeriksaan fisik dan mental dengan prosedur kedokteran. Setelah itu, baru dapat ditentukan apakah pasien diberikan obat, terapi, atau keduanya dalam kurun waktu tertentu.
Diagnosis dan Obat
Psikolog memberikan konseling dan tidak mendiagnosis, melainkan memberikan rekomendasi kepada pasien. Termasuk melakukan sesi pendampingan sampai bisa dikategorikan sembuh.
Psikolog, juga tidak meresepkan obat namun berbagai saran yang dapat dilakukan oleh pasien selama proses pemulihan kondisi mental dan jiwanya.
Psikiater memiliki kewenangan untuk memberikan diagnosis kondisi pasien, berdasarkan prosedur pemeriksaan yang sudah dilakukan. Psikiater terdekat yang praktek juga dapat memberikan obat yang akan disesuaikan dengan tingkat parah atau tidaknya masalah mental pasien.
Baca Juga: Perlukah ke Psikolog?
Mana yang Lebih Baik ke Psikolog atau Psikiater?
Pertanyaan tentang kapan harus ke psikiater atau psikolog, akan bisa terjawab dari penjelasan lanjutan berikut.
1. Psikolog
Untuk datang ke psikolog, bisa dilakukan kapan saja terutama saat merasakan kondisi mental sedang tidak sehat supaya tidak menjadi semakin parah dan berdampak pada gangguan mental.
Dengan psikolog, pasien bisa curhat sepuasnya tentang apa yang sedang dirasakan secara empat mata. Bahkan Anda juga bisa meminta psikolog ke rumah, jika memang kondisi tidak memungkinkan untuk datang ke lokasi praktek psikolog terdekat tersebut.
Beberapa kondisi awal masalah kesehatan jiwa berikut ini, merupakan tanda untuk Anda supaya segera datang ke psikolog.
- Mengalami masalah fobia terhadap sesuatu dan sudah membuat aktivitas terganggu
- Kondisi emosi yang tidak stabil dan membuat orang disekitar tidak nyaman
- Kesulitan saat memahami sebuah pelajaran di sekolah, pekerjaan di kantor, dan rutinitas lainnya karena tidak bisa fokus dengan baik
- Memiliki masalah kecemasan yang berlebihan, berakibat kondisi fisik menjadi tidak sehat dan stres muncul
2. Psikiater
Untuk datang ke psikiater, biasanya ada beberapa gejala atau kondisi gangguan mental yang sudah dialami. Bahkan semakin memburuk dan tidak bisa ditangani sendiri, bisa juga ke psikiater setelah mendapatkan rujukan dari psikolog.
Tujuh masalah berikut yang mungkin Anda atau orang dekat alami, sebaiknya ditindaklanjuti dengan berkonsultasi dengan psikiater.
- Masalah gangguan kepribadian, yang terlihat dengan perubahan perilaku dan emosi secara ekstrim tanpa terkendali
- Depresi dalam tahap mayor dan sudah perlu penanganan medis, ketika berbagai gejalanya sudah terlihat jelas.
- Pengidap skizofrenia atau orang yang menunjukkan gejala penyakit tersebut, agar bisa ditangani secara medis
- Masalah disfungsi seksual yang dialami seseorang, berimbas pada kondisi mentalnya bermasalah
- Pecandu narkoba yang ingin sembuh dan memiliki kondisi kesehatan semakin memburuk baik mental maupun fisiknya.
- Kondisi gangguan mental lainnya seperti bipolar, masalah sulit fokus, terlalu aktif, impulsif, dan sejenisnya
Kesimpulan
Berbicara soal tepat atau tidaknya apakah lebih baik ke psikolog atau psikiater, maka Anda bisa tahu berdasarkan berbagai informasi di atas tentang dua profesi tersebut. Hal pertama yang dilakukan tentu identifikasi kondisi, lalu berkonsultasilah.
Kedua profesi di dunia medis ini, akan menjadi solusi terbaik jika dikunjungi lebih cepat saat masalah kesehatan mental mulai terlihat.
Baca Juga: Beda Psikolog dengan Psikiater