
Menurut dunia parenting, sangat penting bagi setiap calon orang tua untuk mempelajari psikologi perkembangan anak usia dini, agar nantinya benar-benar menghasilkan generasi yang berkualitas.
Psikologi perkembangan anak merupakan cabang ilmu di bidang psikologi yang khusus mempelajari tentang tumbuh kembang anak, mulai dari perilaku hingga cara berpikir.
Jadi, ruang lingkup psikologi perkembangan anak usia dini bukan hanya memperhatikan pertumbuhan fisik, melainkan juga emosional, mental, dan kemampuan sosialisasinya.
Poin Penting Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini
Psikologi perkembangan anak pada usia dini adalah pada masa golden age (masa keemasan), yaitu sejak usia 0 hingga 8 tahun.
Disebut golden age sebab pada rentang usia ini si kecil mengalami perkembangan terbaik dalam hidupnya, baik secara fisik maupun psikis. Inilah 5 poin penting soal psikologi perkembangan anak usia dini:
1. Perkembangan
Aspek ini masih dibagi lagi menjadi empat seperti berikut:
- Fisik
Perkembangan jenis ini terkait dengan hal-hal yang bisa dilihat secara fisik pada tubuh si kecil, seperti bentuk dan ukuran tubuh. Jenis perkembangan ini relatif terprediksi dan cenderung stabil. Misal seorang bayi akan tumbuh gigi pertama pada usia 6-10 bulan.
- Intelektual
Perkembangan jenis ini disebut juga dengan kognitif, yaitu ketika seorang anak mulai memperoleh dan memproses pengetahuan baru, seperti imajinasi, bahasa, pola pikir, dan penalaran.
Contoh psikologi perkembangan anak usia dini pada jenis ini adalah saat seorang bayi atau balita melihat orang dewasa makan atau minum. Maka mata si kecil akan memperhatikan dan otaknya akan merekam apa yang ia lihat, lalu akan tersimpan di dalam memori dan pada akhirnya akan ditiru.
- Sosial
Menurut berbagai jurnal psikologi perkembangan anak usia dini, perkembangan jenis ini berkaitan dengan kegiatan anak ketika sedang bermain dengan teman-temannya. Ketika si kecil tampak bermain secara berkelompok, maka inilah yang disebut perkembangan sosial.
- Emosional
Perkembangan psikologi anak jenis ini mencakup apa yang dirasakan anak dan bagaimana ia mengungkapkannya. Contohnya perasaan bahagia, marah, takut, cemas, dan sebagainya.
2. Pencapaian
Poin berikutnya terkait teori psikologi perkembangan anak usia dini adalah pencapaian, atau dikenal dengan istilah “milestone”. Contohnya adalah saat anak secara umum akan bisa berjalan pada usia 18 bulan namun ada anak yang belum bisa melakukannya di usia 19 bulan.
Jika pencapaian ini belum terjadi, maka orang tua patut waspada. Ada beberapa jenis pencapaian yang umum terjadi pada anak usia dini, yaitu:
- Fisik
Pencapaian fisik menyangkut keterampilan motorik kasar dan halus. Contoh motorik kasar adalah kemampuan berjalan, melompat, berlari, dan menjaga keseimbangan.
Sedangkan motorik halus berkaitan dengan otot-otot di bagian tangan, seperti menggunting, menulis, menyusun mainan, mengancingkan baju, atau membuat bentuk tertentu dari kertas.
- Kognitif
Pencapaian jenis ini menyangkut cara anak dalam berpikir, memecahkan masalah, dan mempelajari hal-hal baru. Misal seorang anak diajari cara makan sendiri, lalu ia berhasil mempraktekkan dalam waktu yang relatif singkat, maka hal ini menjadi tanda bahwa kemampuan kognitifnya bagus.
- Sosial dan Emosional
Biasanya, pencapaian emosional dan sosial anak dipengaruhi oleh contoh dari orang tua. Misal orang tua memiliki kebiasaan membanting barang saat marah, maka sang anak akan menirunya.
- Komunikasi dan Bahasa
Mirip dengan poin sebelumnya, pencapaian bahasa dan komunikasi juga dipengaruhi oleh orang tua atau lingkungan di sekitar anak. Jika orang tua sudah rajin mengajak si kecil berbincang, bahkan saat masih di dalam kandungan, maka pencapaian komunikasi dan bahasa si kecil akan lebih cepat berkembang.
Kemampuan komunikasi sendiri tidak hanya verbal, melainkan juga non-verbal, seperti kontak mata, bahasa tubuh, dan ekspresi wajah ketika sedang merasakan perasaan tertentu.
Baca Juga: Cara Mengendalikan Emosi pada Anak
3. Perilaku
Daftar ketika dari poin penting psikologi perkembangan anak usia dini adalah perilaku. Selama masa pertumbuhan, setiap anak akan menampilkan berbagai macam perilaku.
Beberapa anak ada yang berperilaku baik karena didikan orang tua yang tepat, dan beberapa lain bisa bersikap memberontak atau nakal. Namun, sebaik apapun perilaku seorang anak, suatu saat tetap akan perilaku nakal atau lainnya yang bisa menimbulkan konflik antara orang tua dan anak.
Biasanya, konflik ini dimulai ketika anak usia 2 tahun dan akan terus berlangsung sampai anak usia remaja atau ketika ia sedang ada di masa-masa mencari jati diri.
Jika menurut buku psikologi perkembangan anak usia dini, rupanya hal ini termasuk normal, sebab merupakan bagian dari proses pendewasaan. Namun, ada juga beberapa anak dengan perilaku yang sangat susah untuk dikendalikan orang tua.
Jika mengalami hal ini, maka orang tua bisa meminta saran dari psikolog anak. Nantinya, psikolog akan mencari tahu akar dari penyebab perilaku sang anak yang di luar norma tadi sekaligus memberikan solusinya. Penyebab tersebut bisa karena:
- Genetik orang tua
- Contoh perilaku yang memang buruk dari orang tua
- Ada gangguan pada otak anak yang selama ini tidak disadari oleh orang tua
- Pola makan anak yang salah
- Anak mengalami tekanan atau stres
- Kondisi keluarga yang tidak baik
4. Emosi
Perkembangan emosi anak adalah kemampuan anak dalam mempelajari perasaan dan emosinya sendiri, yang biasanya dimulai dari masa anak-anak hingga beranjak dewasa.
Emosi pertama biasanya mencakup perasaan bahagia, marah, sedih, dan takut. Seiring bertambahnya usia, anak akan mengenali rasa suka cita, terkejut, malu, dan empati.
Baca Juga: Cara Menahan Emosi pada Anak
5. Sosialisasi
Daftar terakhir dari psikologi perkembangan dan pertumbuhan anak usia dini adalah sosialisasi. Kemampuan sosialisasi yang bagus akan membuat anak lebih mudah beradaptasi dengan dunia luar dan mendapat teman / relasi baru, serta menambah pengalaman.
Psikologi perkembangan anak usia dini adalah ilmu di bidang psikolog yang mempelajari tumbuh kembang anak di masa golden age. Ada lima aspek penting dalam hal ini, yaitu perkembangan fisik dan psikis anak, pencapaian anak, perilaku, emosi, dan sosialisasi.
Baca Juga: Buku Psikologi Anak Usia Dini