Gangguan jiwa menjadi masalah kesehatan yang masih dipandang negatif oleh masyarakat. Tidak sedikit banyak yang menganggap gangguan jiwa yaitu sebatas masalah perilaku dan gangguan pada halusinasi. Padahal jenis-jenis gangguan jiwa pada manusia ada banyak macamnya.

Kondisi ini juga membutuhkan penanganan yang berbeda-beda, tergantung tingkat keparahan dan jenis gangguan yang dialami. jadi tidak selalu harus dipasung atau dikurung. Ketidaktahuan mengenai pentingnya kesehatan mental terkadang juga membuat orang abai akan hal ini.

Gangguan ini bisa dialami oleh siapa saja tanpa memandang umur. Maka dari itu untuk mencegah kondisi semakin parah, segera lakukan penanganan dengan mendatangi tenaga profesional seperti psikolog atau psikiater.

Jenis-Jenis Gangguan Jiwa

Terdapat banyak kondisi yang bisa dikatakan seseorang mengalami gangguan jiwa. Adapun beberapa jenis gangguan jiwa yang umum terjadi diantaranya yaitu:

1. Gangguan kepribadian

Gangguan kepribadian

Jenis gangguan jiwa yang pertama yaitu ada gangguan kepribadian. Penderita dari gangguan ini biasanya cenderung mempunyai perasaan. Pola pikir dan perilaku yang berbeda dengan kebanyakan orang pada umumnya.

Biasanya penderita memiliki karakter yang kaku dan ekstrim serta tidak sesuai dengan kebiasaan yang ada di masyarakat, contohnya yaitu seperti paranoid dan antisosial atau tidak suka bersosialisasi dengan yang lainnya.

Terdapat beberapa golongan dari gangguan kepribadian ini, diantaranya yaitu:

Tipe yang dramatis atau emosional

Penderita gangguan kepribadian tipe ini contohnya seperti histrionik, narsistik dan ambang atau borderline.

Tipe yang eksentrik

Untuk tipe eksentrik contohnya yaitu ada gangguan kepribadian paranoid, skizotipal, skizoid dan antisosial.

Tipe yang takut dan cemas

Tipe terakhir yaitu ada takut dan cemas, contohnya yaitu gangguan kepribadian obsesif kompulsif, ketergantungan (dependen), menghindar (avoidant).

2. Gangguan suasana hati

Gangguan suasana hati

Jenis-jenis gangguan jiwa manusia selanjutnya yaitu ada gangguan suasana hati. Perubahan mood atau suasana hati memang hal yang normal, terlebih jika terdapat faktor pencetus yang mempengaruhinya, seperti tekanan batin, stress dan kelelahan.

Namun perubahan suasana hati yang tergolong ke dalam gangguan jiwa ini apabila perubahan tersebut terjadi secara ekstrim dalam dalam waktu yang cepat.

Contohnya yaitu ketika mood yang sedang stabil namun tiba-tiba berubah menjadi sedih kemudian bahagia dalam waktu yang cepat. Gangguan jiwa yang tergolong ke dalam jenis ini yaitu ada gangguan siklotimik, depresi dan gangguan bipolar.

Baca Juga: Gangguan Jiwa Berat

3. Gangguan kecemasan

Gangguan kecemasan

Selanjutnya ada gangguan kecemasan yaitu gangguan jiwa yang umum ditemui. Gangguan kecemasan ini bisa berupa fobia, panik dan sosial. Jenis-jenis gangguan jiwa dan mental ini bisa membuat penderitanya merasa sulit untuk mengendalikan perasaan, gelisah dan cemas.

Bagi penderita gangguan kecemasan, seseorang akan merasakan gejala berupa detak jantung yang cepat, merasa pusing, banyak mengeluarkan keringat berlebih, sulit tidur, susah berkonsentrasi perasaan khawatir dan cemas berlebih hingga kesulitan untuk menjalani aktivitas sehari-hari.

Seseorang yang menderita gangguan ini terkadang merespons situasi atau objek dengan perasaan panik dan takut berlebihan, hingga membuat jantung berdetak cepat.

Kondisi tersebut bisa dikatakan menjadi sebuah gangguan apabila gejala yang dialami sulit untuk dikendalikan, serta sudah mengganggu kegiatan sehari-hari. Gangguan kecemasan ini bisa berupa fobia terhadap kondisi atau situasi tertentu, gangguan panik dan gangguan kecemasan sosial.

4. Gangguan psikotik

Gangguan psikotik

Jenis gangguan psikotik ini bisa dikatakan sebagai gangguan jiwa yang parah pada manusia, karena bisa membuat penderitanya memiliki persepsi dan pemikiran yang tidak normal. Gangguan jiwa ini contohnya yaitu ada penyakit skizofrenia.

Penderita gangguan psikotik seringkali mengalami halusinasi atau melihat atau mendengar hal-hal yang tidak nyata, jadi tidak bisa membedakan mana yang nyata dan tidak nyata.

5. Gangguan pengendalian impuls dan perilaku adiksi

Gangguan pengendalian impuls dan perilaku adiksi

Jenis-jenis gangguan jiwa berikutnya yaitu ada gangguan pengendalian impuls. Sehingga membuat penderitanya kesulitan untuk menahan dorongan untuk melakukan tindakan yang bisa membahayakan diri sendiri atau orang-orang di sekitarnya.

Beberapa tindakan tersebut bisa berupa mencuri (kleptomania), berjudi, dan menyulut api (pyromania). Sedangkan kecanduan atau gangguan perilaku adiksi ini bisa disebabkan karena konsumsi obat-obat terlarang atau narkoba dan alkohol.

Tidak hanya mengkonsumsi obat-obatan dan alkohol, beberapa aktivitas lainnya seperti berbelanja, seks dan masturbasi juga bisa membuat seseorang terjerumus ke dalam gangguan perilaku adiksi atau kecanduan.

Baca Juga: Penyebab Gangguan Jiwa

6. PTSD atau gangguan stress pasca trauma

PTSD atau gangguan stress pasca trauma

Seseorang mengalami gangguan ini bisa disebabkan karena suatu kejadian yang mengerikan dan traumatis, contohnya yaitu kematian orang terdekat, pelecehan seksual atau bencana alam.

Penderita gangguan ini akan kesulitan untuk melupakan peristiwa atau kejadian yang menjadi sumber trauma. Ketakutan yang dialami bisa muncul sewaktu-waktu, serta mengganggu penderitanya dalam waktu yang lama.

Gangguan ini bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari penderitanya, karena harus menanggung beban mental yang berat dan menyebabkan tekanan emosional.

7. Gangguan pola makan

Gangguan pola makan

Gangguan pola makan juga termasuk ke dalam jenis-jenis gangguan jiwa menurut psikologi. Penderita gangguan ini akan mengalami perubahan kebiasaan, perilaku dan juga emosi yang ada kaitannya dengan makanan dan berat badan.

Contoh yang paling umum ditemui untuk jenis gangguan ini yaitu ada anoreksia nervosa. Gangguan ini umumnya ditandai dengan kondisi penderita yang tidak mau makan dikarenakan rasa takut berlebihan terhadap kenaikan berat badan.

Contoh lainnya dari gangguan ini yaitu ada bulimia nervosa, dimana kondisi ini ditandai dengan perilaku makan yang berlebihan namun setelahnya makanan tersebut akan dimuntahkan kembali dengan sengaja.

Selain itu, juga ada kondisi yang dinamakan binge eating disorder, dimana gangguan ini membuat seseorang ingin makan terus menerus dalam porsi yang banyak tanpa henti, namun tidak disertai dengan memuntahkan kembali makanan tersebut.

8. Gangguan obsesif kompulsif atau OCD

Gangguan obsesif kompulsif atau OCD

Jenis selanjutnya yaitu ada gangguan obsesif kompulsif yang ditandai obsesi dan pikiran akan suatu hal yang susah untuk dikendalikan. Kondisi yang demikian bisa mendorong penderitanya melakukan hal tersebut secara berulang-ulang.

Contohnya yaitu seseorang yang terobsesi dengan angka tertentu seperti 3 misalnya, maka membuatnya akan terobsesi untuk melakukan hal atau kegiatan tersebut sebanyak 3 kali, seperti mengetuk pintu sebanyak 3 kali, mencuci tangan sebanyak 3 kali dan lainnya.

Apabila penderita tidak melakukan hal tersebut, maka akan ada perasaan khawatir dan risih yang berlebihan. Penderita OCD mempunyai pola pikir yang dipenuhi dengan pikiran dan ketakutan mengganggu terus-menerus yang disebut dengan obsesif.

Kondisi tersebut akan membuatnya melakukan sesuatu hal yang ‘ritual’ secara terus-menerus yang disebut dengan kompulsif. Contoh dari kondisi ini bisa berupa orang yang mencuci tangannya terus-menerus karena ketakutannya terhadap kuman yang berlebihan.

9. Gangguan somatoform

Gangguan somatoform

Dalam psikologi, gangguan somatoform merupakan jenis gangguan jiwa yang membuat penderitanya merasakan sakit atau nyeri pada bagian anggota tubuhnya. Dalam beberapa kasus, sebenarnya orang tersebut tidak mempunyai gangguan atau gejala medis pada tubuhnya.

Tidak hanya kondisi di atas, beberapa kondisi lainnya yang melibatkan gangguan pada otak contohnya yaitu seperti gangguan tidur, demensia dan Alzheimer.

Baca Juga: Gangguan Jiwa Skizofrenia

Kesimpulan

Ada banyak jenis-jenis gangguan jiwa seperti yang telah disebutkan di atas. Beberapa gangguan jiwa yang sudah parah bisa memberikan dampak yang buruk terhadap penderitanya, bahkan hingga berpengaruh terhadap kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Oleh karena itu bagi penderita, segera cari pertolongan untuk mendapatkan penanganan dari ahli profesional. Dengan demikian gangguan jiwa yang dialami tidak semakin parah dan bisa kembali menjalani hidup dengan baik.

Bagikan:
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x